Papua Barat alami inflasi tahunan 3,73 persen pada Juni 2024

Estimated read time 2 min read

Manokwari (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Papua Barat mengalami kenaikan tahunan sebesar 3,73 persen (y/y) pada Juni 2024, dari 4,56 persen (yoy) pada tahun lalu.

BPS Papua Barat, Merry, dalam jumpa pers di Manokwari, Senin, mengatakan kenaikan indeks harga ketiga kelompok sewa tersebut berdampak signifikan terhadap pertumbuhan tahunan negara.

Ketiga kelompok pengeluaran tersebut adalah kelompok makanan dengan kenaikan harga sebesar 2,56 persen (yoy), kelompok transportasi 0,65 persen (yoy), dan kelompok restoran 0,20 persen (yoy).

“Kenaikan tahunan Juni 2024 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun 2023,” kata Merry.

Menurutnya, ada lima komoditas utama yang akan memberikan kontribusi lebih besar terhadap prospek pertumbuhan tahunan Papua Barat pada Juni 2024, yaitu beras, angkutan udara, tuna, bawang putih, dan tomat.

Selain itu, BPS juga mencatat indeks harga lima komoditas akan turun pada Juni 2024, antara lain cabai rawit, cumi, tempe, cabai merah, dan ikan asap.

Produk beras menyumbang kenaikan tahunan sebesar 1,01 persen, angkutan udara, tuna dan bawang putih – 0,25 persen, serta tomat – 0,17 persen, kata Merry.

Secara bulanan (month-on-month/mtm), kata Merri, wilayah Papua Barat mengalami deflasi pada Mei 2024 sebesar 0,27 persen dibandingkan Mei 2024 (inflasi 1,35 persen) yang dipengaruhi oleh anjloknya indeks harga. tiga kelompok harga.

Tiga kelompok pengeluaran yang mencatat penurunan bulanan adalah kelompok makanan (-0,99 persen), kelompok pakaian dan alas kaki (-0,17 persen), dan kelompok kesehatan (-0,04 persen).

“Item yang mendapat diskon bulanan adalah cabai rawit, tuna, ikan tenggiri, biaya kargo, dan bayam,” kata Merry.

Penjabat Sekretaris Daerah Papua Barat Jacob Fonataba mengatakan, pemerintah provinsi mulai memperbaiki kebun penyimpanan pangan di kampung Susweni untuk menekan laju inflasi.

Lahan tersebut digunakan untuk budidaya tanaman pangan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo saat Rakornas Pengendalian Inflasi sesuai arahan 500.1.1/1040/GPB/2024 dari Gubernur Papua Barat.

“Ada 47 OPD yang terlibat dalam pengembangan peternakan lumbung pangan pemerintah pusat, PKK setempat, dan Pusat Kreatif Pemuda Papua (PYCH),” kata Jacob.

Dijelaskannya, masing-masing OPD bertugas melakukan pembersihan lahan (21-28 Juni 2024), kemudian menyiapkan bibit untuk ditanam (20 Juni-11 Juli 2024), dan penguburan bersama (12 Juli 2024).

Luas lahan percontohan keamanan pangan adalah 43 hektar, dengan luas masing-masing OPD, kelompok PKK provinsi dan PYCH kurang lebih 40×25 meter persegi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours