Selamat! Kota Semarang Jadi Satu-satunya Kota Besar yang Masuk Nominasi TPID Awards 2024

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Semarang menjadi satu-satunya kota besar di Indonesia yang masuk nominasi Penghargaan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Tahun 2024 di Istana Negara Jakarta, Jumat (14/6/2024).

TPID Awards 2024 merupakan program penghargaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.

Untuk wilayah Jawa – Bali Jawa Tengah berhasil meraih juara 1, sedangkan peringkat 1 kabupaten/kota pemantau CPI terbaik diraih oleh Kota Mediun. Sedangkan Kabupaten Kebuman menduduki peringkat pertama Kabupaten/Kota Non IHK Terbaik.

Meski tak meraih juara 1, Kota Semarang menjadi satu-satunya kota besar di Indonesia yang masuk dalam 3 besar TPID Awards 2024.

Wali Kota Semarang Hewerita Gunarayanti Rahu atau lebih dikenal dengan Mbak Ita mengucapkan terima kasih atas kinerja baik jajaran OPD yang masuk tiga besar penerima penghargaan TPID wilayah Jawa-Bali.

“Kita satu-satunya kota besar yang masuk nominasi TPID ini,” kata Mbak Ita usai Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi (Rakornas) di Istana Negara, Jakarta.

Dalam penganugerahan TPID kali ini, Mbak Ita mengatakan, Kota Semarang menjadi salah satu nominasi TPID kabupaten kota dengan kinerja terbaik di wilayah Jawa-Bali.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh teman-teman yang tidak putus asa dan tentunya ini menjadi motivasi, Insya Allah yang terbaik untuk tahun depan,” ujarnya.

Ibu Ita mengatakan, Presiden RI Joko Widodo memberikan sejumlah arahan pada Rakornas Pengendalian Inflasi.

“Arahan Presiden untuk memprediksi kekeringan pada tahun 2050. Kekeringan ini bisa berdampak pada 500 juta petani kecil di Indonesia. Jadi kita harus berinovasi dengan smart farming, semoga,” jelas Mbak Ita.

Meski Semarang merupakan kota metropolitan, jelas Mbak Ita, namun pemerintah kota memanfaatkan lahan tersebut secara maksimal. Termasuk juga inovasi berbasis pemanfaatan teknologi pertanian dan digitalisasi.

Salah satunya adalah kerja sama dengan BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional) di bidang pertanian. Di Krishi Biaran Kendra, BRIN bekerja sama dengan departemen tersebut untuk mengimplementasikan teknologi hasil penelitiannya.

“Jadi manfaatkan teknologi dengan inovasi berbasis digitalisasi,” kata Mbak Ita.

Mbak Ita mengatakan arah selanjutnya adalah menciptakan sumber air untuk pertanian. Caranya dengan memasang pompa air di wilayah atau kawasan dengan produktivitas pertanian tinggi sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Ibu Ita menambahkan, selain sebagai sumber air baku yang dimanfaatkan masyarakat, sungai juga dapat dimanfaatkan untuk menunjang pertanian.

“Baik sungai besar, sungai kecil, maupun sungai sedang akan dialihkan ke sektor pertanian. Mudah-mudahan ini bisa membantu sektor pertanian untuk berdaulat pangan, sehingga inflasi terkendali,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mbak Ita mengatakan, penelitian hendaknya diterapkan dan dikembangkan sesuai kondisi daerah masing-masing.

Mirip dengan hasil penelitian pertanian di lahan salin, Anda bisa bertani meski berada di daerah pasang surut atau intertidal.

Tentu kita berharap setelah kembali dari sini (Jakarta, Red) kita segera melaksanakan instruksi Presiden, ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours