Orang tua pekerja dinilai harus sediakan waktu untuk anak

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Orang tua yang bekerja harus bisa meluangkan waktu bersama anaknya, terutama di era digital, untuk menjamin terpenuhinya hak-haknya.

Psikolog yang berbasis di Jakarta Ayoe Sutomo M. mengatakan pada hari Sabtu: “Karena kesibukan pekerjaan, orang tua harus meninggalkan anak-anak mereka. Penting untuk meluangkan waktu di antara jam kerja untuk berkomunikasi dengan anak-anak dan mengetahui aktivitas mereka hari itu.” , dalam rangka merayakan Hari Anak Internasional (HAN) bekerja sama dengan salah satu perusahaan.

HAN diselenggarakan untuk mengingatkan orang tua agar menjamin terlaksananya hak-hak anak, mulai dari hak untuk hidup, hak untuk berkembang dan berpartisipasi dalam masyarakat sesuai dengan martabat kemanusiaan, serta perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Ia meyakini peran orang tua sangat penting dalam tumbuh kembang anak baik fisik maupun mental.

Namun menjaga keseimbangan antara tanggung jawab pekerjaan dan berbagai tugas keluarga termasuk mengasuh anak bukanlah hal yang mudah.

Di sisi lain, dengan berkembangnya teknologi, banyak hal dalam hidup menjadi lebih mudah dan praktis, namun jika digunakan secara tidak tepat dan tanpa pengawasan dapat menimbulkan banyak dampak negatif, berpotensi mempengaruhi tumbuh kembang anak.

“Setiap keluarga yang kedua orang tuanya bekerja tentu ingin menjaga keseimbangan antara mengasuh anak dan bekerja. Namun tidak jarang orang tua merasa kasihan pada anaknya karena meninggalkannya dalam pengasuhan orang lain saat bekerja, ujarnya.

Akibatnya, lanjutnya, karena kurangnya pengawasan, banyak anak yang menghabiskan waktu bermain dengan gawai seperti laptop atau telepon seluler.

Untuk dapat menyeimbangkan perannya sebagai orang tua yang bekerja, sebaiknya orang tua rutin meluangkan waktu berkualitas bersama anak setiap hari.

Meski lelah sepulang kerja, usahakan untuk tetap meluangkan waktu bersama anak dengan aktivitas menyenangkan seperti makan atau bermain bersama.

Dengan cara ini, jelas Ayoe, orang tua dapat membangun interaksi positif dan mempererat ikatan emosional antara orang tua dan anak, karena hal menyenangkan sekecil apa pun yang dilakukan bersama orang tua akan terus tersimpan dalam ingatan anak.

Selain itu, agar anak tidak harus duduk di depan gadget seharian, orang tua bisa membuat jadwal penggunaan yang bijak, seimbang, sesuai usia dan kebutuhan anak.

Hal ini bisa dimulai dengan menjelaskan terlebih dahulu alasan orang tua membuat aturan penggunaan alat tersebut.

“Jika Anda bisa mengajak anak berdiskusi, ingatlah untuk melibatkan mereka dalam mengidentifikasi kegiatan untuk mengisi jadwal,” kata Ayoe. Temani anak Anda saat menggunakan perangkat untuk memastikan konten yang mereka lihat sesuai dengan usianya.”

Dalam kesempatan ini, perusahaan-perusahaan yang memproduksi kebutuhan rumah tangga juga menyelenggarakan tur pabrik bagi karyawan dan keluarganya.

Manajer produksi perusahaan, Eiji Ito yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, kehadiran karyawan dan keluarganya di pabrik tersebut untuk memberikan rasa bangga kepada anak-anak terhadap pekerjaan orang tuanya.

Eiji mengatakan: “Ada 180 karyawan dan keluarganya yang mengikuti kegiatan penyambutan HAN.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours