Sekjen PKB Hasanuddin Wahid Ogah Penuhi Panggilan PBNU: Kayak Dagelan Saja

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Sekretaris Jenderal Partai Kesadaran Nasional (PKB) Hasanuddin Wahid mengaku sengaja mengabaikan perintah Panitia Khusus (Pansus) yang dibentuk Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Pasalnya, ia menilai Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf meremehkan dan membiarkan anggota NU terang-terangan menentang PKB. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

“Lalu tiba-tiba tim mengundang saya. Ini seperti lelucon. Mengapa saya dapat memenuhi undangan mereka? Soal organisasi, kami tidak ada hubungannya dengan Gus Yahya dan Saiful, kami berbeda entitas,” kata Hasanuddin, Senin (5/8/2024).

Ia kemudian mengatakan, menjelang pemilu 2024 mendatang, PBNU menyatakan PKB tidak mewakili NU. Namun seiring bertambahnya kursi PKB di Partai Demokrat, PBNU kembali menyampaikan visi dan misi PKB yang dianggap menyimpang.

“Setelah pemilu PKB 2024, perolehan suara partai meningkat signifikan. Tempat duduk partai telah meningkat secara signifikan dengan lebih dari 2.150 kursi di semua tingkatan. Tapi mereka bilang kami melenceng dan bahkan bisa rusak,” ujarnya.

Sekadar informasi, PBNU telah membentuk panitia khusus untuk memperpanjang sejarahnya sekaligus mengembalikan PKB kepada pemilik sahnya, PBNU, karena elite PKB dinilai banyak melontarkan pernyataan-pernyataan melenceng dari kelompok Fatsun pada awalnya. dari berdirinya partai tersebut

Rencananya Sekjen PKB Hasanuddin Wahid akan dipanggil untuk memberikan keterangan hubungan NU dan PKB di kantor PBNU Jakarta hari ini, Senin (8/5/2024), namun yang bersangkutan tidak hadir.

“Seharusnya kami hadir pada pukul 12.30 WIB atas undangan kami. Namun saya menunggu hingga pukul 14.30 WIB baru turun dari atas. Dan belum ada kepastian kedatangannya,” kata Rais Syuriah PBNU KH Muhammad Cholil Nafis dalam jumpa pers di kantor PBNU Jakarta, Senin (8/5/2024).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours