Angka kelahiran Korsel meningkat untuk pertama kalinya dalam 8 tahun

Estimated read time 2 min read

SEOUL (ANTARA) – Jumlah bayi yang lahir di Korea Selatan pada kuartal II tahun 2024 meningkat untuk pertama kalinya dalam delapan tahun seiring negara tersebut menghadapi angka kelahiran terendah.

Statistik yang dirilis Rabu menunjukkan total 56.838 bayi lahir dari bulan April hingga Juni, naik 1,2% dari periode yang sama tahun lalu.

Ini adalah pertama kalinya sejak kuartal keempat tahun 2015 angka kelahiran meningkat sebesar 0,6%.

Peningkatan tersebut menyusul kenaikan tahunan pertama jumlah bayi baru lahir sejak April 2022 sebesar 2,8%.

Meningkatnya jumlah pengantin baru akibat penyebaran COVID-19 meningkat sebesar 2,7% di bulan Mei dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Namun jumlah bayi baru lahir pada bulan Juni mengalami penurunan sebesar 1,8% menjadi 18.242 bayi, terendah pada bulan Juni.

Tingkat kesuburan total, yang merupakan rata-rata jumlah kelahiran yang diperkirakan seorang wanita sepanjang hidupnya, adalah 0,71 pada kuartal kedua tahun 2024, tidak berubah dari tahun sebelumnya.

Angka ini merupakan rekor yang lebih rendah dibandingkan angka 2,1 untuk perempuan, yang seharusnya dapat mempertahankan populasi stabil tanpa migrasi.

Jumlah kematian pada triwulan II sebanyak 84.147 jiwa, meningkat 1,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan jumlah penduduk menurun sebanyak 27.309 jiwa.

Sejak kuartal keempat tahun 2019, jumlah kematian telah melampaui jumlah bayi baru lahir.

Jumlah pasangan suami istri pada April hingga Juni 2024 sebanyak 55.910 pasangan, meningkat 17,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Faktanya, ini merupakan pertumbuhan tercepat kedua dalam sejarah.

Di sisi lain, jumlah pasangan yang bercerai sebanyak 22.831, turun 2,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Korea Selatan sedang menghadapi perubahan demografis yang luar biasa, dengan banyak generasi muda yang menunda atau membatalkan rencana pernikahan atau melahirkan anak mereka seiring dengan perubahan norma sosial dan gaya hidup.

Banyak orang menyebutkan tingginya harga rumah dan sulitnya pasar tenaga kerja sebagai penyebab utama.

Korea akan memasuki masyarakat lanjut usia pada tahun 2072, dan rata-rata usia akan meningkat dari 44,9 menjadi 63,4 pada tahun 2022.

Sementara jumlah penduduk akan menurun dari 51,73 juta jiwa pada tahun lalu menjadi sekitar 36,22 juta jiwa pada tahun 2072.

Sumber: Yonhap-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours