Enno Lerian ceritakan transformasi promosi lagu saat ini

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Penyanyi kawakan Enno Lerian bercerita tentang perbedaan signifikan dunia musik dulu dan sekarang, khususnya dalam promosi lagu.

Di masa kecilnya, Enno bernostalgia tentang bagaimana musisi harus naik dari panggung ke panggung untuk memberikan pertunjukan live kepada para penggemar.

“Dulu akses penggemar untuk menikmati lagu-lagu kami sangat terbatas. Semuanya tergantung kesempatan bertemu langsung,” kata Enno Lerian usai tampil di Synchronize Fest 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu.

Dulu, produser bertanggung jawab mempromosikan lagu artisnya, jadi artis atau penyanyi tidak terlibat.

Meski demikian, Enno mengingatkan tantangan dalam mempromosikan sebuah lagu saat ini semakin beragam.

Saat ini, penonton bebas memilih ragam musik yang ingin didengar dan disukainya.

Dengan banyaknya pilihan yang tersedia saat ini, musisi harus bekerja lebih keras untuk menarik perhatian penonton yang kini memiliki selera berbeda.

“Sangat sulit menjangkau hati mereka ketika semua orang sedang memilih diri mereka sendiri,” ujarnya.

Meski tantangan baru ini membutuhkan kreativitas dan kemampuan beradaptasi, Enno menegaskan tetap optimistis dengan masa depan musik di Indonesia.

Sebelumnya, Enno Lerian membawakan lagu hits era 90-an “Do De Dam” di panggung Dynamic Synchronize 2024.

Sementara itu, para penyanyi yang kembali mengabadikan masa kecilnya melalui lagu anak-anaknya menghibur penonton yang kembali merindukan festival musik tersebut.

Dalam kesempatan tersebut Joshua tampil dengan membawakan lagu “Sit Sit Cute” dan “If I So Rich” milik Suherman yang menjadi salah satu soundtrack film “Joshua O Joshua” yang merupakan hobi masa kecilnya.

Belakangan Melissa menyanyikan lagu “Abang Tukang Bakso” dan “Si Komo Levat”.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours