Beijing sebut ledakan alat komunikasi di Lebanon langgar kedaulatan

Estimated read time 2 min read

Beijing (Antara) – Kementerian Luar Negeri China menyebut ledakan ribuan perangkat komunikasi di Lebanon merupakan pelanggaran kedaulatan dan berpotensi meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah.

“Kami menentang tindakan apa pun yang melanggar kedaulatan dan keamanan Lebanon dan mengkhawatirkan kemungkinan meningkatnya ketegangan di kawasan akibat insiden ini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Kamis. 19/9).

Pada Selasa (17/9) ledakan besar perangkat komunikasi nirkabel yang dikenal dengan sebutan pager atau pager terjadi di beberapa wilayah Lebanon.

Dua belas orang, termasuk seorang anak-anak, tewas dalam ledakan tersebut dan sekitar 2.800 orang terluka, 200 di antaranya luka parah.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (18/9) pasca ledakan alat komunikasi lain seperti walkie-talkie.

Lin Jian menambahkan, “Kami menyerukan kepada negara-negara terkait untuk dengan tulus menjaga perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.”

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan sedikitnya 20 orang tewas dan 450 lainnya terluka dalam gelombang kedua ledakan peralatan telekomunikasi.

Media Lebanon menduga Israel meledakkan perangkat tersebut setelah meretas sistem komunikasi negara tersebut.

Baik pemerintah Lebanon maupun Hizbullah menyalahkan Israel atas serangan tersebut. Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah bahkan menyatakan jumlah pager yang digunakan anggota Hizbullah sebanyak 4.000, artinya Israel sengaja berupaya membunuh 4.000 orang.

Sementara itu, media lokal melaporkan bahwa modul protophonic yang dapat meledak telah dikirim ke Lebanon lima bulan lalu, sekitar waktu yang sama ketika alat peledak tiba.

Keputusan Hizbullah menggunakan pager karena teknologi tersebut dinilai paling aman dari potensi peretasan dan penyadapan.

Sumber keamanan Lebanon mengatakan badan intelijen Israel Mossad memasang bahan peledak di pager yang digunakan oleh anggota Hizbullah beberapa bulan sebelum ledakan.

Tidak ada komentar dari Israel mengenai ledakan Pager tersebut, namun Hizbullah telah berjanji untuk membalas serangan Israel atas ledakan tersebut.

Ledakan Pager terjadi di tengah meningkatnya eskalasi di perbatasan antara Israel dan Hizbullah, yang telah terlibat dalam pertempuran lintas batas sejak Tel Aviv melancarkan perang mematikan di Jalur Gaza.

Lebih dari 41.200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas dalam serangan Israel terhadap Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours