Rusia ingatkan NATO atas peningkatan kehadiran militer di perbatasan

Estimated read time 2 min read

Moskow (Antara) – Kementerian Luar Negeri Rusia pada Rabu memperingatkan bahwa peningkatan kehadiran militer NATO di perbatasan negaranya tidak akan dibiarkan begitu saja.

Wakil juru bicara kementerian, Andrey Nastasin, mengatakan pada konferensi pers di Moskow: “Saya dapat meyakinkan Anda bahwa Rusia tidak akan membiarkan peningkatan pasukan NATO di perbatasan kami, yang mengancam keamanan Federasi Rusia.”

Setelah parlemen Finlandia menyetujui kesepakatan pertahanan yang memungkinkan AS mengakses 15 pangkalan militer di Finlandia, ia mengatakan NATO meningkatkan kehadiran militernya di sepanjang perbatasan Rusia.

Nastasin juga mengomentari undangan Menteri Luar Negeri Azerbaijan dan Armenia ke KTT NATO di Washington DC pada 9-11 Juli.

“Ini adalah contoh lain dari upaya Amerika untuk memperluas pengaruh destruktifnya ke seluruh belahan dunia. Washington sedang mencoba memutuskan hubungan Rusia dengan teman-teman dan tetangganya dengan memberikan konsesi kepada negara-negara yang lebih lemah di Eropa.”

“Negara-negara anggota NATO mencoba mengembangkan pendekatan mereka terhadap isu-isu regional. Pendekatan NATO ini seringkali membuahkan hasil yang buruk.”

Nastasin menuduh Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa tidak puas dengan situasi di Ukraina dan berusaha menciptakan masalah di negara tetangga.

“Mereka memasok senjata ke Armenia, mencoba membangun kembali sektor pertahanan negara, dan melemahkan mekanisme keamanan di Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO),” ujarnya.

“Pada saat yang sama, mereka mencoba mempengaruhi Baku. Hal ini meningkatkan ketegangan antara Azerbaijan dan Armenia, berdampak negatif pada dialog antara kedua negara dan memulai perlombaan senjata di wilayah tersebut.”

Nastasin berpendapat bahwa pendekatan ini bertujuan untuk memecah belah wilayah Kaukasus Selatan dan akan menimbulkan konsekuensi yang merugikan.

Dia mengatakan negara-negara di kawasan harus menjamin keamanan dan stabilitas di Kaukasus Selatan.

Dia juga menuduh Lituania, Latvia, dan Estonia melakukan pendekatan destruktif terhadap Kaukasus Selatan.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours