Musisi Maluku meriahkan Festival Pesona Indonesia di Darwin Australia

Estimated read time 2 min read

Ambon (ANTARA) – Musisi asal Maluku tampil pada Sabtu (10/05) di Festival Pesona Indonesia yang diselenggarakan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Australia (KJRI) Darwin.

Musisi asal Maluku tampil memainkan Jukulele gagam yang dipadukan dengan mobile music, membawakan empat lagu: Kota Ambon Manis, Tiga Burung Kecil, Laju-Laju dan Sayan Kane.

Bagus Hendraning Kobarsih, Konsul RI di Northern Territory, dalam keterangannya mengatakan Indonesia Charm Festival menghadirkan berbagai seni budaya Indonesia.

Ia mengatakan, acara tersebut sudah lama tertunda karena terakhir kali diadakan pada tahun 2019. Festival Pesona Indonesia bertujuan untuk mempererat persahabatan antar masyarakat Indonesia di Darwin.

“Selain mempromosikan destinasi pariwisata Indonesia, destinasi budaya dan kuliner khususnya di kawasan timur Indonesia seperti Lombok, NTT, Maluku, dan Papua dapat meningkatkan kunjungan wisatawan Australia ke wilayah tersebut,” ujarnya.

Musisi Malu Nikko Tulalessi mengaku sangat senang bisa bermain bersama musisi lain dari wilayah timur Indonesia.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Konsul Bagus Hendraning Kobarsih dan Konsul Penerangan, Masyarakat dan Kebudayaan Gina Fadilla KJRI Darwin yang telah mengundang kami dan memberikan kesempatan untuk datang dan tampil di Darwin,” kata Nico. dikatakan.

Musisi yang mengikuti Indonesia Pesona Festival di Darwin adalah Nikko Tulalessi (Koordinator Pimpinan Jukulele Maluku), Brankley Picanussa (Penemu gagamba sanetphone dan Wakil Rektor III IAKN Ambon) dan Thomas Huwae (Musisi/Guru Musik IAKN). Ambon).

“Saya bekerja dengan Brankley Picanussa untuk menunjukkan keahlian saya memainkan Jukulele, Sanetphone Gabagaba dan menyanyikan Sayan Kane dan Laju-Laju,” ujarnya.

Ia menambahkan, acara tersebut juga membantu mempromosikan Jukulele, musik tradisional Maluku yang terbuat dari daun pohon Sagu.

“Selain itu, ini juga sebagai upaya penguatan musik tradisional di Maluku, khususnya Ambona, kota musik dunia, sebagai destinasi wisata,” harap Nikko Tulalessi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours