Wajah Jakarta kini hasil penerapan inovasi di berbagai sektor

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Wajah Jakarta saat ini merupakan hasil proses jangka panjang dalam menghadirkan inovasi di berbagai sektor seperti transformasi transportasi umum, perencanaan kota dan perumahan, serta layanan publik digital.

“Selama 20 tahun terakhir, transportasi massal di Jakarta berkembang pesat berkat tersedianya BRT, LRT, dan MRT. Jalur Transjakarta merupakan sistem BRT terpanjang di dunia dengan panjang lebih dari 537 kilometer,” kata DKI Jakarta. Sekretariat Daerah. Asisten Pemerintahan Sigit Wijatmoko pada Selasa di Jakarta.

Dari sisi permukiman, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menata 80,39 persen kawasan kumuh dan membangun 36.553 unit rumah. Hal ini dilakukan untuk menunjang kehidupan yang layak dijalani.

Berbagai infrastruktur tersebut turut mendorong pertumbuhan perekonomian Jakarta yang tercatat stabil pada rata-rata 5,2 persen per tahun sejak tahun 2010, menjadikan Jakarta sebagai penggerak utama perekonomian negara.

Namun, kata dia, meski mengalami berbagai kemajuan, Jakarta masih menghadapi berbagai tantangan yang perlu segera diatasi, seperti kemacetan lalu lintas, banjir, kesenjangan sosial, pengelolaan sampah, dan polusi udara.

Menurutnya, untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan ide dan inovasi dari berbagai sisi sebagai modal.

Di sisi lain, inovasi dan riset juga menjadi indikator kota global yang menjadi visi rencana pembangunan jangka panjang Daerah Istimewa Jakarta tahun 2025-2045.

Dari berbagai indikator kota global, ia menemukan bahwa Jakarta perlu meningkatkan kapasitas penelitian dan inovasi yang baik dan berkelanjutan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemprov DKI Jakarta menyelenggarakan berbagai inisiatif, antara lain penyelenggaraan rutin tahunan “Jakarta Innovation Days (JID)”, “Future City Hub”, dan “Jakarta Innovation Awards”.

“Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, pengusaha, akademisi, dan masyarakat untuk bersama-sama bergerak menuju masa depan melalui pengembangan ekosistem riset dan inovasi,” ujarnya.

Sigit menambahkan, dalam perjalanan menuju kota global, pembangunan Jakarta juga harus memperhatikan tren global seperti penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI).

Selain itu, urbanisasi global diproyeksikan akan meningkatkan populasi Jakarta menjadi 11 juta pada tahun 2045.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours