Kemenparekraf ingatkan pentingnya Jakarta menjadi kota MICE

Estimated read time 3 min read

Jakarta (Antara) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf) mengingatkan pentingnya Jakarta untuk kegiatan “pertemuan, insentif, konvensi” dan “pameran” (MICE), kota sebagai ibu kota negara (IKN). Dia ingat pernah berkata.

“Kegiatan MICE internasional dapat menjadi pintu gerbang Jakarta menjadi kota global,” kata Vincentius Jemadu, Wakil Direktur Produk Pariwisata dan Penyelenggara Acara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jakarta, Rabu.

Hal itu diumumkan pada pembukaan Indonesia ASEAN Stationery and Gift Expo (IASGE) 2024 yang digelar pada 3-5 Oktober di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Menurutnya, untuk menjadikan Jakarta sebagai destinasi ISIS kelas dunia, kita mulai positioning dan modernisasi media dari sekarang karena IK siap pindah dalam dua tahun atau tidak.

Jika Jakarta ingin menjadi kota komersial dan industri, citranya harus segera diubah. Dalam kegiatan MICE internasional, pengakuan Indonesia di mata dunia yang pada akhirnya meningkatkan kegiatan dunia usaha dan industri.

Apalagi ini merupakan kali kedua IASGE diselenggarakan di Jakarta, dan edisi pertama berhasil menarik animo masyarakat yang besar. Artinya, kepercayaan global terhadap lingkungan bisnis Jakarta semakin meningkat.

Jemadu berpesan agar kegiatan pameran tidak hanya mempromosikan perdagangan, tetapi juga menginspirasi mitra usaha lokal untuk lebih inovatif, kooperatif, dan kreatif.

Menurutnya, industri oleh-oleh penuh dengan inovasi dan pendekatan baru, sehingga para pelaku usaha di Indonesia harus menerapkan prinsip ATM (observasi, imitasi, dan perbaikan) agar bisa mengimbangi pemain luar negeri.

Selain itu, Indonesia terkenal dengan seni dan budayanya, sehingga perkembangan oleh-oleh dan alat tulis harus lebih cepat. Kuncinya adalah observasi, peniruan dan perbaikan.

Jamadu menghimbau para peserta pameran untuk mengutamakan prinsip keberlanjutan dan perlindungan lingkungan karena hal ini sudah menjadi kebutuhan bagi perkembangan dunia usaha.

Gelaran IASGE saat ini dilirik oleh banyak pelaku usaha karena menghadirkan brand-brand yang sedang tren di banyak negara.

Acara IASGE kali ini diselenggarakan oleh China Yiwu Stationery Industry Association dan beberapa asosiasi dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, dan Hong Kong.

Presiden Asosiasi Perdagangan Indonesia-China (Perpit) Abdul Alex Solistio mengatakan acara tersebut merupakan bentuk kerja sama dan perdagangan antara mitra industri alat tulis dan barang antik dari seluruh dunia.

Menurutnya, industri kertas dan rumahan tidak hanya mengedepankan kreativitas dan inovasi, namun juga mengedepankan keberlanjutan dan kerja sama dengan dunia global.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Industri Alat Tulis China Yiwu Huang Chang Cao mengatakan, pameran yang digelar di GI Expo Kemayoran ini mencakup area seluas 5.500 meter persegi (m2) dan mencakup 200 booth kelas dunia.

Terkait susunan panitia saat ini, Huang Chang Cao mengatakan sedang dalam tahap penyampaian poin-poin yang akan dilakukan terus menerus hingga pelaksanaan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours