Dosen UNJ: PON Aceh-Sumut Fokuskan Kualitas Pertandingan dan Penyelenggaraan

Estimated read time 2 min read

Medan – Komentator olahraga Fahmi Ficherizi mengkritik persiapan PON Aceh-Sumut (Sumut) 2024. Ia mengkritisi ketersediaan fasilitas dan jumlah cabang olahraga yang berlebihan.

Guru besar Fakultas Ilmu Keolahragaan UNJ ini menyampaikan perlunya pembinaan atlet yang berkelanjutan. Pelatihan ini harus terstruktur dan terstruktur.

“PON harus berkelanjutan, sehingga pelatih dan penyelenggara harus mengembangkan programnya mulai dari Popnas, Pomnas, PON hingga Asian Games ke depan.” Fahmi, Sabtu (24/8) mengatakan, “Hal ini akan membuat perkembangan pemain tertata dan teratur./2024).

Kemudian yang penting adalah sarana dan prasarana yang disediakan dewan. Termasuk lokasi yang harus jelas menjelang dimulainya PON Sumut Aceh Utara pada 8 hingga 20 September mendatang.

Yang terpenting adalah sarana dan prasarana yang sudah disiapkan panitia, termasuk tempatnya. Penataannya harus jelas. Katanya, “Karena panitia belum siap, masih ada kesulitan dalam menyiapkan tempat, jadi panitia harus melakukan peninjauan menyeluruh dan persiapan lokasi.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar panitia memperketat persiapan venue di Aceh. Karena berdampak besar terhadap kualitas persaingan dan organisasinya.

Kemudian, pelatih aerobik DKI Jakarta mengkritik tuan rumah yang meraih medali. Selain itu, jumlah pertandingan harus disesuaikan dengan tuan rumah. “Sudah saatnya Indonesia melenyapkan pelakunya,” ujarnya.

Fahmi menyalahkan jumlah pertandingan yang KONI perbaiki terlalu banyak. Hanya cabang yang berpartisipasi dalam Asian Games dan Olimpiade yang boleh diikutsertakan. “Ini sejalan dengan program pengembangan pemain untuk berbagai cabang olahraga,” ujarnya.

PON Sumut Aceh memiliki jumlah pertandingan yang dipertandingkan lebih banyak dibandingkan ajang PON sebelumnya. Fahmi bahkan mengibaratkannya dengan Pekan Olahraga Nasional Malaysia.

Sejak tahun lalu cabang olahraga PON terus berkembang mulai dari Riau sebanyak 43 cabang, Jawa Barat sebanyak 44 cabang, Papua sebanyak 37 cabang dan tahun ini sebanyak 65 cabang. Menurut dia, jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan Malaysia yang memiliki 32-38 cabang.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours