14 Tips Penting Penulisan Parafrasa, Mahasiswa Wajib Tahu

Estimated read time 4 min read

JAKARTA – Berikut 14 tips penting menulis parafrase yang perlu diketahui siswa. Dalam penulisan ilmiah, penggunaan parafrase merupakan teknik mengungkapkan gagasan atau informasi dalam kata-kata yang berbeda, namun tetap menunjukkan makna yang sama dalam satu kalimat.

Tujuan dari parafrase sendiri adalah untuk mencegah plagiarisme, meningkatkan kualitas tulisan dan penelitian, serta menyederhanakan kalimat dan istilah yang rumit. Diambil dari buku Panduan Menulis Buku Teks dan Referensi karya Dosen Cakti Indra Gunawan, artikel kali ini akan membahas 14 tips penting dalam menulis parafrase, check it out!

14 Tip Penting untuk Parafrase

1. Zat sinonim

Ganti kata atau kalimat dengan sinonim atau makna serupa dalam konteks yang benar.

Contoh: “Elon Musk membeli Twitter.” menjadi “Elon Musk mengakuisisi Twitter.”

2. Antonim Zat

Sesuai dengan namanya, parafrase dengan mengganti suatu kata atau kalimat dengan makna yang berlawanan. Namun penggantian ini disertai dengan negasi atau penghilangan kata-kata tertentu dalam konteks yang benar.

Misalnya: “Saya makan.” menjadi “Aku tidak lapar.”

3. Konversi Zat.

Menggantikan kata atau frasa tersebut dengan membalikkan hubungan antar konstituen kalimat atau frasa tersebut pada konteks yang benar. Langkah ini juga dapat disertai dengan penambahan atau penghapusan sesuai dengan fungsi kalimatnya.

Contoh: “Google membeli YouTube”. menjadi “YouTube dijual ke Google”

4. Ubah Kata Kerjanya

Ubah kata kerja aktif menjadi pasif dan sebaliknya.

Contoh: “Riki mencintai Mia.” Jadi, “Riki mencintai Mia.”

5. Menggantikan Orang

Ini merupakan langkah pengganti tata bahasa orang yang memproduksi objek yang dimaksud.

Contoh: Riki bilang “Aku suka main sepak bola..” jadi “Riki bilang dia suka main sepak bola.”

6. Pergantian Kata Ganti

Hal ini dilakukan dengan mengganti kata ganti dengan frase kata.

Contoh : Riki menyukai Mia, karena dia pintar.” jadi “Riki menyukai Mia, karena Mia pintar.”

7. Mengubah Fungsi Kalimat

Mengubah fungsi kalimat tanpa mempengaruhi semantik.

Contoh: “Hasil kompetisi telah diumumkan.” menjadi “Hasil kompetisi telah diumumkan”.

8. Ganti Nama Aksi

Contoh: “Saya tidak suka pengemudi yang gegabah.” menjadi “Saya tidak suka mengemudi dengan gegabah.”

9. Substitusi Kata Kerja dan Kata Benda

Contoh: Riki mengajari Mia.” Jadi “Riki adalah pelatih Mia.”

10. Perubahan Topik

Ganti nama perangkat dengan kata atau kalimat yang mengidentifikasi orang yang menggunakan perangkat tersebut.

Contoh: “Pilot tetap memulai meskipun cuaca sedang badai.” hingga “Pesawat lepas landas meskipun cuaca sedang badai.”

11. Ubah kata tersebut menjadi umum atau khusus

Gunakan kata-kata yang lebih spesifik atau umum dalam parafrase Anda.

Contoh: “Riki akan pergi akhir pekan ini.” menjadi “Riki pergi hari Sabtu ini.”

12. Ganti Metafora dengan Kata Benda

Coba ganti metafora dengan kata benda, atau sebaliknya.

Contoh: “Saya melewati kabut hari ini.” menjadi “Saya harus melewati dinding kabut hari ini.”

13. Pergantian Benda

Ganti satu bagian dengan keseluruhan yang cocok.

Contoh: “Pesawat Amerika diserang oleh pertahanan Taliban.” Jadi, “Angkatan Udara Amerika diserang oleh pertahanan Taliban.”

14. Pergantian nama

Kata benda dan bentuk penggantinya dikembangkan dari kata kerja atau sebaliknya.

Contoh: “Polisi sedang menanyai tersangka.” Jadi “Polisi membawa tersangka untuk dimintai keterangan.”

Parafrase itu Penting

1. Meningkatkan pemahaman materi

Memahami materi dengan baik adalah hal pertama yang harus dimiliki seorang penulis sebelum melakukan parafrase. Pemahaman terhadap materi akan memotivasi penulis untuk menggali informasi lebih dalam. Dengan demikian, pengetahuan terhadap materi akan lebih baik dan terlihat dari cara penulis mengungkapkan ide dari berbagai sudut pandang.

2. Hindari Kesamaan Kata dan Kalimat

Penggunaan kata atau kalimat yang identik dengan sumber aslinya seringkali dikaitkan dengan plagiarisme. Oleh karena itu, dengan melakukan parafrase, penulis dapat menghindari pengulangan kata dan kalimat yang dapat berujung pada peringatan plagiarisme di Turnitin.

3. Menjaga Orisinalitas

Parafrase dapat memudahkan penulis mengemas pemikiran dan pendapat pribadinya mengenai materi atau topik yang dipelajarinya ke dalam sebuah artikel baru. Dengan merumuskan kembali ide-ide tersebut, penulis dapat membuat tulisannya menjadi lebih unik dan menghindari kesan bahwa mereka hanya menyalin data.

4. Meningkatkan Keterampilan Menulis

Proses parafrase merupakan latihan yang sangat baik untuk meningkatkan keterampilan menulis. Penulis harus menemukan cara yang berbeda dan efektif untuk menyampaikan informasi yang sama. Hal ini dapat membantu mereka memilih kata yang tepat dan membuat kalimat yang efektif.

5. Mengurangi kesalahan

Dalam proses parafrase, penulis secara alami akan memusatkan perhatian pada aspek-aspek tertentu dari materi yang diingat. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko kesalahan yang ditemukan pada sumber sebelumnya. Meskipun parafrase merupakan alat yang berguna untuk menghindari plagiarisme, namun bukan berarti keseluruhan teks harus melalui proses parafrase.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours