Mengenal EUS-RFA sebagai metode terkini atasi tumor gastrointestinal

Estimated read time 4 min read

Jakarta (ANTARA) – Ablasi radiofrekuensi berpemandu USG endoskopi (EUS-RFA) merupakan teknologi pengobatan yang menggabungkan dua teknologi: USG endoskopi dan ablasi frekuensi radio, serta digunakan dalam pengobatan tumor di saluran cerna dan area lainnya pendekatan yang akurat dan aman. Tawaran saluran.

Dr. C. Rinaldi Lesmana Sp.PD-KGEH, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Gastroenterologi dan Hepatologi RS Siloam MRCCC Semanggi, mengatakan endoskopi USG (EUS) merupakan salah satu alternatif endoskopi untuk pemeriksaan organ dalam tubuh teknologi medis yang menggabungkan USG. .

Selama prosedur EUS, dokter Anda memasukkan endoskopi ke dalam tubuh Anda melalui mulut atau rektum. Di ujung endoskopi terdapat alat USG yang memancarkan gelombang suara frekuensi tinggi.

Gelombang ini menghasilkan gambar detail organ dan jaringan di sekitarnya, sehingga dokter dapat melihat tumor dan lesi dengan jelas. Gambar yang dihasilkan EUS sangat detail sehingga memudahkan dokter menentukan ukuran, lokasi, dan jenis tumor.

“Ini sangat berguna untuk deteksi dini dan perencanaan pengobatan tumor, terutama di daerah yang sulit diakses dengan teknik lain,” ujarnya. C. Rinaldi Lesmana dalam siaran persnya, Selasa.

RFA, di sisi lain, adalah pengobatan yang menggunakan energi gelombang radio untuk merusak jaringan abnormal seperti tumor. Prosedurnya diawali dengan penyisipan elektroda, yaitu alat yang dapat menyalurkan energi ke area target melalui jarum atau alat lainnya.

Elektroda menghasilkan gelombang frekuensi radio yang menghasilkan panas untuk menghancurkan sel tumor secara efektif tanpa memerlukan pembedahan ekstensif.

RFA sering digunakan untuk mengobati tumor pada organ seperti hati dan ginjal. Teknik ini dapat digunakan untuk tumor yang tidak dapat dioperasi atau sebagai tambahan pada pengobatan lain seperti kemoterapi.

Perbedaan antara EUS-XRF dan metode lainnya

EUS-RFA menggabungkan keunggulan EUS dan RFA serta menawarkan keunggulan signifikan dibandingkan metode ablasi lainnya.

EUS memberikan panduan visual yang sangat rinci, memungkinkan dokter menargetkan tumor secara tepat sambil menghindari jaringan sehat di sekitarnya, sehingga meningkatkan efektivitas dan keamanan prosedur.

Metode ablasi lain seperti laser dan cryoablasi (pada suhu yang sangat rendah) juga efektif, namun tidak selalu memberikan tingkat presisi yang sama.

Misalnya, laser efektif untuk tumor yang lebih dangkal, sedangkan cryoablasi mungkin tidak ideal untuk tumor yang letaknya sangat dalam.

Manfaat utama EUS-XRF

Keunggulan utama EUS-RFA adalah akurasinya yang tinggi. EUS memberikan panduan visual yang sangat jelas sehingga dokter dapat memastikan bahwa energi RFA mengenai tumor secara tepat tanpa merusak jaringan di sekitarnya.

EUS-RFA adalah prosedur invasif minimal yang tidak memerlukan pembedahan ekstensif dan biasanya memiliki waktu pemulihan yang lebih cepat dibandingkan pembedahan tradisional.

EUS-RFA digunakan untuk berbagai indikasi medis, terutama ketika tumor gastrointestinal tidak dapat dioperasi atau pengobatan lain tidak efektif.

Indikasi umum termasuk tumor pankreas di daerah yang sulit dijangkau dengan operasi tradisional, kista pankreas dengan tanda-tanda lesi prakanker, dan tumor pada saluran pencernaan atau hati.

Prosedur bedah dan risiko komplikasi

Proses EUS-XRF berlangsung dalam beberapa langkah. Pertama, pasien akan mendapat obat penenang atau anestesi ringan untuk memastikan kenyamanan selama prosedur.

Dokter kemudian memasukkan endoskopi melalui mulut atau rektum dan menggunakan EUS untuk panduan visual. Elektroda RFA kemudian ditempatkan dengan hati-hati di lokasi tumor.

Setelah elektroda berada pada posisi yang benar, gelombang frekuensi radio diterapkan untuk memanaskan dan merusak tumor. Keseluruhan proses diawasi secara ketat untuk memastikan bahwa tumor menerima jumlah energi yang sesuai dan jaringan sehat di sekitarnya tidak rusak.

Meskipun EUS-RFA merupakan prosedur invasif minimal, masih terdapat risiko dan komplikasi yang perlu dipertimbangkan. Risiko umum termasuk infeksi, pendarahan di lokasi ablasi, reaksi terhadap obat penenang, dan kerusakan jaringan.

Efek dan waktu pemulihan

EUS-RFA diketahui efektif dalam mengobati tumor gastrointestinal, terutama tumor yang tidak dapat dioperasi atau tidak merespons pengobatan lain.

Prosedur ini memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan metode lain seperti cryoablasi. Hasil yang baik dengan EUS-RFA sering kali mengurangi kebutuhan akan pembedahan ekstensif dan mempersingkat waktu pemulihan.

Waktu pemulihan setelah EUS-RFA bervariasi, namun pasien biasanya dapat kembali beraktivitas normal dalam beberapa hari hingga seminggu.

Kebanyakan pasien mengalami ketidaknyamanan ringan, yang dapat diatasi dengan obat pereda nyeri, dan pemulihan penuh seringkali berlangsung cepat dibandingkan dengan metode bedah tradisional.

Setelah EUS-RFA, hasil jangka panjang dipantau melalui pemeriksaan rutin menggunakan EUS atau teknik pencitraan lainnya.

Jika Anda atau saudara mempunyai masalah kesehatan yang berkaitan dengan saluran cerna, segera konsultasikan ke dokter. dokter Anda atau 1-500-181.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours