Pramono Anung Akan Bangun 5 Sampai 10 Puskeswan jika Terpilih Jadi Gubernur Jakarta

Estimated read time 4 min read

JAKARTA – Calon Gubernur Batavia Nomor Urut 3 Pramono Anong mengikuti Pesta Kesejahteraan Hewan (Kasroan) di Stadion Olahraga (GOR) Kebun Jarok, Batavia Barat pada Sabtu, 28 September hingga Minggu, 29 September 2024. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama dengan MS. Tim relawan gerobak dan penampungan hewan Indonesia.

Kegiatan ini meliputi keracunan kucing massal dan pemberian vaksin rabies gratis. Tujuannya adalah untuk mengendalikan populasi kucing, mengurangi perilaku agresif atau teritorial, mengurangi penyebaran rabies, dan mencegah masalah kesehatan dan kesuburan.

Pramono Anong berjanji akan menambah jumlah pusat kesehatan hewan (Puskeswan) di setiap kotamadya di Batavia jika terpilih di Pilkada Batavia 2024. “Iya, puskesmas sangat sedikit, saat ini di Gunan hanya ada satu,” kata Pram.

Politisi senior PDIP ini mengatakan, seharusnya ada 5 hingga 10 Puskeswan di wilayah Batavia. Wilayah yang seharusnya disebar adalah di wilayah barat, tengah, dan selatan di Batavia. Jadi kalau bisa ke 5 atau 10, padahal belum terselesaikan, akan dikurangi, katanya.

Ia juga mengajak para pecinta binatang untuk bersuara jika terjadi kekerasan terhadap hewan. Kemudian mengambil alih pemerintahan. “Jadi sudah saatnya para pecinta kucing angkat bicara, jangan diam, dan pemerintah juga akan bertanggung jawab dan mendengarkan apa aspirasi para pecinta hewan,” ujarnya.

Pramono pun berjanji akan menyiapkan tempat khusus di kota untuk para pecinta kucing di Kepulauan Sribu. Menurut dia, wisata khusus pecinta binatang telah diciptakan di banyak negara, seperti Jepang atau negara-negara Eropa.

Mirip dengan Jepang, salah satunya adalah Aoshima yang sering disebut dengan pulau kucing. Pulau ini berada di provinsi Aheim dan penduduknya terkenal dengan kucingnya yang jumlahnya jauh melebihi jumlah penduduknya. Awalnya kucing-kucing tersebut dipelihara di sana untuk mengendalikan populasi tikus di kapal-kapal nelayan, namun seiring berjalannya waktu populasi kucing tersebut berkembang pesat.

Kini, Pulau Aoshima telah menjadi tujuan wisata populer bagi para pecinta anak anjing dari seluruh dunia, dengan wisatawan yang bertemu dengan kucing-kucing yang berkeliaran bebas di sekitar pulau. “Di negara maju selalu ada pulau kecil pecinta kucing dan pecinta anjing, mereka berkumpul dan menjadi bagian dari komunitas,” kata Pramono Anong saat sterilisasi dan vaksinasi 1.000 kucing di Kabon Jerok.

Berkunjung ke tempat khusus pecinta binatang diyakini akan memberikan dampak baik bagi warga Kepulauan Seribu dan masyarakat pecinta binatang. “Kita punya seribu pulau-pulau itu. Kedepannya salah satunya bisa menjadi tempat bagi para pelancong pecinta binatang, khususnya pecinta kucing, yang diberi nama Pulau Kucing,” imbuhnya.

“Jika ada, pasti bisa menjadi tempat wisata baru bagi pecinta anak anjing atau puppy lovers.” “Sebagai objek wisata, tempat komunitas kucing, anjing dan lain sebagainya sebenarnya bagus untuk Kepulauan Sribu,” tutupnya.

Sementara itu, Presiden Relawan Mas Pram Hardiyanto Kenneth menunjuk salah satu program unggulan Pramono Anung dan Rano Karno untuk kesejahteraan hewan. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup hewan, melindungi mereka dari kekerasan, pelecehan dan penyakit, serta memberikan perawatan yang memadai.

“Kami berupaya mengorganisir relawan Mas Fram sebagai pesta kesejahteraan hewan, dengan tujuan memberikan vaksinasi rabies dan mensterilkan ribuan orang untuk pengobatan, khususnya kucing,” kata pria yang akrab disapa Bang Kent ini.

Ia pun bersyukur, kegiatan festival kekejaman terhadap hewan yang berlangsung selama dua hari ini telah menghasilkan ribuan kucing di Jakarta dan diharapkan populasi kucing ini dapat dikendalikan. “Ada sekitar 1.200 ekor kucing jantan yang disteril. Peserta yang membawa kucingnya yang sudah disteril rata-rata sangat antusias mengikuti animal Welfare ini. Ada juga sesi tanya jawab dengan pecinta hewan, itu juga menunjukkan. Belanda bergerak menuju lebih ‘ramah hewan peliharaan’ kata anggota DPRD DKI Batavia ini.

Hal senada disampaikan Ketua Indonesia Zoo, Doni Hendro Tuna. Doni mengatakan, ide perubahan dibawa Gubernur Batavia nomor 3, Pramono Anong, demi peningkatan kesejahteraan hewan yang luar biasa mendengar dan siap untuk mempromosikan kesejahteraan hewan

“Kami siap bergerak bersama Mas Pram dan Bang Doel, demi keselamatan manusia melalui animal safety. Mas Pram sudah menunjukkan politiknya hari ini. Kami pecinta hewan dan aktivis TNR (trap neuter return) alias aktivis sterilisasi kucing liar sangat banyak didukung oleh acara Pesta Kesejahteraan Hewan “Jakarta Berkarya”, kata Doni.

Pramono Anong pun mengakui pandangannya terhadap peningkatan kesejahteraan hewan sudah baik dan beralasan. Pramono diyakini memahami bahwa kucing membutuhkan perhatian dalam berbagai aspek, mulai dari perawatan dasar hingga pemenuhan kebutuhan emosional dan sosial. Menyediakan lingkungan yang sehat dan penuh kasih sayang.

“Kita dikejutkan dengan sesuatu, ternyata dalam situasi Wali Kota dan permasalahan lainnya, dia banyak mendapat perhatian. Bahkan dia menekankan pada penganiayaan terhadap hewan, bahkan yang ditampilkan di media sosial, agar bisa dihukum seberat-beratnya. sebisa mungkin dia jera dan tidak kembali,” ujarnya.

“Dia memahami bahwa kekejaman terhadap hewan akan membahayakan lingkungan dan manusia. Kemudian dia juga berbicara tentang sertifikasi penjual hewan untuk menciptakan kondisi yang baik. Ini juga menjadi pertanyaan yang sampai saat ini belum terjamah,” lanjutnya.

Oleh karena itu, Dhoni berharap duet Paramono-Rano bisa terpilih pada pemilihan jabatan di Batavia 2024. hanya orang?

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours