BPS DKI: Harga cabai rawit dan merah terendah dalam dua tahun terakhir

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan harga cabai merah dan cabai rawit di DKI Jakarta pada September merupakan level terendah dalam dua tahun terakhir.

“Untuk cabai merah, jika dilihat pergerakan harganya berada di level harga Rp 49.993 per kilogram. Ini sebenarnya harga rata-rata cabai merah yang merupakan level terendah dalam dua tahun terakhir.” BPS Provinsi DKI Jakarta Nurul Hasanuddin Jakarta saat dikonfirmasi, Rabu.

Noral menjelaskan, dalam dua tahun terakhir sejak tahun 2022, harga cabai merah yang mengalami inflasi sebesar 27,68 persen pada September 2024 terlihat sangat dalam karena menyumbang inflasi Jakarta sebesar 0,05 persen yang secara bulanan tercatat sebesar 0,1 persen.

Tak hanya cabai merah, cabai rawit juga mengalami inflasi karena harga komoditas tersebut turun 16,97 persen dan menyumbang inflasi Jakarta sebesar 0,04 persen.

Berdasarkan perkembangan harga, cabai merah akan mencapai Rp44.014 per kg pada September 2024 dan berada pada level rendah.

Noral mengatakan: “Ini juga merupakan level terendah dalam dua tahun terakhir, bahkan terendah. Dan dalam tiga bulan terakhir, cabai merah selalu membantu inflasi.”

Jika melihat perkembangan inflasi secara tahunan (year-on-year), yakni pada September 2024 hingga September 2023, cabai merah juga mengalami inflasi dengan porsi terbesar yakni 23,40 persen yakni 0,07 persen.

Kedua komoditas ini memberikan kontribusi inflasi yang cukup besar seiring dengan meningkatnya produksi cabai merah di sentra produksi, seiring dengan hasil panen cabai merah yang sangat baik pada bulan September lalu.

Sementara itu, pada bulan September 2024, Jakarta akan mengalami inflasi bulanan sebesar 0,1 persen (bln/mtm) yang didorong oleh penurunan harga minyak non-subsidi, cabai rawit, dan cabai rawit.

Namun secara tahunan (satu), inflasi di Jakarta sebesar 1,7 persen didorong oleh kenaikan harga emas, tiket pesawat, beras, sewa rumah, dan upah pekerja rumah tangga.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours