The Circulate Initiative luncurkan program untuk lingkungan terbaru

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – The Circulate Initiative, sebuah organisasi nirlaba yang berdedikasi untuk memecahkan masalah pencemaran plastik laut, meluncurkan program lingkungan baru untuk pekerja informal di sektor sampah, yang disebut Responsible Sourcing Initiative (RSI).

Dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, program ini dibuat untuk mengatasi tantangan hak asasi manusia dalam proses daur ulang plastik. Rencana tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sekitar 50 ribu pekerja informal yang bekerja di sektor persampahan pada tahun 2026, salah satunya adalah pemulung.

“Di Indonesia, para pencemar memainkan peran penting dalam membantu mengatasi epidemi polusi plastik, dan kami berharap dapat bekerja sama dengan mereka untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan bahwa hak-hak mereka dihormati,” kata Annerieke Douma, direktur program The Circulate Initiative. .

Coca-Cola Company dan Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) selanjutnya akan berkolaborasi dengan Yayasan Mahija Parahita Nusantara untuk membantu pelaksanaan program ini.

Mitra-mitra ini akan bertanggung jawab dan berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan pekerja informal di sektor sampah dalam rantai nilai mitra daur ulang.

“Kontribusi sektor pengumpulan sampah informal penting untuk mendorong ekonomi sirkular dan membantu memastikan pasokan plastik daur ulang berkualitas tinggi yang stabil,” kata Paul Lalli, Wakil Presiden Senior Hak Asasi Manusia Global, Hubungan Perburuhan dan Perburuhan di The Coca- Perusahaan Cola.

Pada saat yang sama, pekerja informal di sektor sampah memainkan peran penting dalam pengelolaan sampah plastik, mengumpulkan sekitar satu juta ton sampah per tahun (terutama di Indonesia).

Pada tahun 2025, pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan sampah sebesar 30 persen dan pengurangan sampah plastik di laut sebesar 70 persen.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours