Tim bulu tangkis junior ungkap kesan usai menangi Piala Suhandinata

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (Antara) – Anggota Tim Bulu Tangkis Junior Indonesia mengungkapkan perasaannya usai menjuarai Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Tim Junior Piala Suhandinada 2024 di Nanchang, China, Sabtu.

Si Merah-Putih mengalahkan tim tuan rumah dan unggulan teratas dengan skor tipis 110-103 di final untuk merebut trofi.

Pasangan ganda putri Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nustin bisa disebut bintang di final ini. Turun ganda, Isyana/Rinjani mengumpulkan 26 poin.

Isyana/Rinjani menang 22-15 pada gim pertama melawan Chen Fan Shu Tian/Liu Jia Yu. Saat pertandingan dimulai, Indonesia sempat tertinggal 7-11 saat Muthaiara Ayu Buspitasari kalah dari Xu Wen Jing.

“Kami senang dan bersyukur bisa membawa pulang piala Suhandinada ke Indonesia. Gelar ini kami persembahkan untuk seluruh masyarakat Indonesia, keluarga, pelatih dan PBSI yang selalu mendukung kami,” kata Rinjani mengutip PP PBSI.

“Kami sudah siap dari awal, kami pernah bertemu mereka sebelumnya, jadi kami berharap bisa menang kali ini, apalagi pertandingannya terbatas. “Kami akan fokus dan tetap fokus pada game kedua,” kata Isyana.

Pada set ketiga dan keempat, China mulai mengejar ketertinggalan, namun tak mampu. Indonesia masih memimpin 44-40.

Indonesia pun menduduki peringkat kelima. Anselmus Breagit Fredy Prasteya/Pulung Ramadhan mengakhiri babak pertama dengan kemenangan 55-48 atas Hu Ke Yuan/Lin Xiang Yi.

Mutiara menjadi pembeda saat tampil di game kedua. Ia kembali bertemu juara Asia Junior 2023 Xu Wen Jing dan memperlebar selisih poin menjadi 66-55.

“Tim ini tidak biasa. “Setelah mencetak tiga kali, saya berhasil mendapatkan piala Suhandinada,” kata Muthaiara.

Setelah itu, Indonesia belum selesai. Isyana/Rinjani, Darren Aurelius/Bernadine Anindya Wardana, dan Moh Zaki Ubaidillah menjalankan tugasnya dengan baik.

“Kami bersyukur kepada Tuhan bahwa kami berhasil melakukan tugas kami dengan baik di final. “Saya senang berada di tim pemenang,” kata Ubate.

Pada akhirnya Anselmus/Pulung meraih kemenangan Merah Putih Muda dengan skor 110-103.

“Saya sangat bahagia hari ini. Kedengarannya campur aduk. “Di game pertama kami menikmati permainannya dan di game kedua stres dan ketegangan sangat terasa,” kata Pulung.

“Kami terus fokus pada gaya permainan dan kompetisi. Tidak memikirkan lingkungan sekitar berarti kami tidak terpengaruh oleh pendukung tuan rumah,” tambah Ansell.

Gelar ini terasa spesial setelah pertarungan besar melawan China di kandang sendiri.

Responnya juga sama seperti final tahun lalu. Kemudian, China mengalahkan tim muda Indonesia di Spokane, AS dengan skor 1-3.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours