DKI selenggarakan pelatihan satpam untuk kurangi angka pengangguran

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Subbagian Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Nakertransgi) DKI memberikan pelatihan bagi petugas keamanan (satuan keamanan) untuk mengurangi pengangguran. “Pesertanya hanya 70 orang dan dengan sertifikat ini mereka bisa lebih mudah mendapatkan pekerjaan. Pelatihan ini berlangsung selama 15 hari, Senin (26/8) hingga Senin (16/9),” kata Kepala Nakertransgi DKI Jakarta. Pelayanan, Hari Nugroho, Jakarta Pusat, di Balai Kota Jakarta Pusat, Rabu.

Hari mengatakan, kegiatan tersebut merupakan pelatihan dasar bagi petugas keamanan. Setelah lulus, peserta akan mendapatkan sertifikat Satpam Garda Pratama.

Acara pelatihan yang berlangsung selama 15 hari kerja ini membekali peserta dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan, seperti soft skill bekerja dengan marching, ketahanan fisik, perilaku dan keselamatan.

Hari berharap hasil pelatihan ini dapat mengurangi pengangguran dan meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, sekitar 90 persen peserta pelatihan bisa mendapatkan pekerjaan di berbagai perusahaan dan institusi.

“Peserta pelatihan ini telah melalui proses seleksi. Setelah pelatihan diharapkan mereka siap secara mental dan fisik untuk memulai,” kata Hari.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Nakertransgi Jakarta Pusat, Noviar Dinariyanti, mengatakan sekitar 70 peserta pelatihan tersebut merupakan warga delapan kecamatan di Jakarta Pusat. Menariknya, jelasnya, empat dari 70 peserta pelatihan tersebut merupakan mantan narapidana. “Pada tahun 2024 kami hanya mengalokasikan satu kegiatan. Untuk kegiatan pelatihan ini, kami juga bekerja sama dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Jakarta Pusat untuk melatih para mantan narapidana,” kata Noviar.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bapas Kelas I Jakarta Pusat Bambang Maryanto juga mengapresiasi Suku Dinas Nakertransgi Jakarta Pusat yang telah memberikan kesempatan kepada para narapidana untuk mengikuti pelatihan.

Menurut Bambang, pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja, tetapi juga meningkatkan moral para narapidana agar dapat berintegrasi kembali ke masyarakat dengan baik.

“Dengan keterampilan dan penerimaan yang baik, mereka akan lebih mudah kembali ke masyarakat dan menjalani kehidupan yang lebih baik,” kata Bambang.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours