Ikuti Jejak Rizky Ridho, Sananta Jadi Pilar Kelima Timnas yang Kuliah di UM Surabaya

Estimated read time 3 min read

SURABAYA – Karier di dunia sepak bola tak menyurutkan semangat pemain timnas Indonesia untuk mengenyam pendidikan tinggi. Hal itu dilakukan setidaknya lima pemain timnas Indonesia yang saat ini terdaftar sebagai mahasiswa di Universiti Muhammad (UM) Surabaya.

Lima pilar timnas Merah Putih UM Surabaya adalah Rizki Rido Ramadani, Komang Tegu, Malik Risaldi, dan Ikhsan Zikrak. Baru-baru ini, striker Mohammad Ramzan Sanant juga menjadi mahasiswa baru UM Surabaya mengikuti jejak empat rekannya. Lima pemain timnas, termasuk Ramzan Sanant, terdaftar di UM Surabaya melalui jalur beasiswa atlet yang didanai penuh.

Di UM Surabaya, Santa yang saat ini membela panji klub Ligue 1 Percys Solo ini memegang peran penting dalam manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), dengan Rideau, Komang, dan Malik sama-sama memegang peran kunci.

“Saya tertarik melihat teman-teman saya yang ada di timnas,” kata Santa.

Motivasinya untuk kuliah berasal dari keluarganya Menurut Santa, semasa karier sepak bolanya cemerlang, orang tuanya kerap mengingatkannya akan pentingnya belajar. Karena itulah ia akhirnya memutuskan untuk kuliah di UM Surabaya

Santa memainkan peran penting dalam program studi manajemen, karena dia tidak mengikuti rekan satu timnya ke tim nasional, tetapi dia ingin melakukannya sejak awal.

“Sebenarnya saya dari awal berencana belajar manajemen, saya ingin belajar mengelola banyak hal. Mantan pemain PSM Makassar itu menambahkan, jurusan ini penting dan bagus untuk karir saya ke depan.

Bahkan, Santant berharap ilmu manajemen yang diperolehnya di bangku kuliah dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan bisnis Menurutnya, ia memiliki rencana bisnis namun belum 100% sempurna karena saat ini ia fokus pada sepak bola.

Saat ditanya betapa pentingnya pendidikan baginya, Santa tak segan menjawab bahwa pendidikan sangat penting bagi para atlet.

“Karier atlet tidak bertahan lama. Mudah-mudahan pendidikan tinggi bisa membuka banyak jalan. Saya yakin kuliah juga akan membuka wawasan yang luas.”

Santa menuturkan, beberapa hari lalu, ia menyempatkan diri mendaftar kuliah di kampus UM Surabaya sebelum mengikuti pertandingan Parsi melawan Persebaya Surabaya. Saat mendaftar, ia menyerahkan beberapa persyaratan pendaftaran seperti KTP dan Ijazah

Saat ditanya kapan akan berkunjung ke kampus, Sanant menyesuaikan jadwalnya. Menurutnya, saat bermain di liga favoritnya, ia mengaku kesulitan membagi waktu.

Dia berkata, “Jika saya memiliki waktu luang 3-4 hari, saya akan memaafkan diri saya sendiri, saya tidak bisa mengatakan dengan benar, saya harap saya dapat mengubah waktu saya dengan lebih baik.”

Sementara itu, Ketua Lembaga Informasi dan Penerimaan Mahasiswa Baru (LIPMB) UM Surabaya, Radius Setiawan mengatakan Santa merupakan atlet ke-55 yang belajar di UM Surabaya.

Menurut Radius, banyaknya atlet yang terdaftar di UM Surabaya juga membuktikan bahwa pendidikan dan kursus dapat diakses oleh banyak atlet di Indonesia. “Dari segi pendidikan dan kurikulum atlet, pihak universitas sangat siap. Ada biro kemahasiswaan dan fakultas yang mengkoordinasikannya,” kata Vasardha.

Dikatakannya, sebagai penerima beasiswa atlet, biaya kuliah Ramadan Sanant digratiskan selama 4 tahun di UM Surabaya. Hal ini merupakan komitmen kampus terhadap atlet-atlet berprestasi Indonesia Radius berharap para atlet yang belajar di UM Surabaya tetap bersilaturahmi agar proses pembelajaran tetap berjalan tanpa mengganggu jadwal latihan dan lain-lain.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours