Dokter Korsel janji kembali bekerja asal reformasi medis direvisi

Estimated read time 2 min read

Para profesor di Universitas Nasional Seoul (SNU) mengingatkan pemerintah Korea Selatan pada hari Senin bahwa dokter yang mogok tidak akan kembali bekerja kecuali rencana rehabilitasi medis direvisi.

“Pemerintah telah berjanji untuk membatalkan rencana penerapan tindakan hukuman dan memberikan bantuan khusus untuk pelatihan mereka. Namun tindakan seperti itu tidak akan meyakinkan mereka untuk kembali bekerja,” kantor berita Yonhap mengutip komite tanggap darurat para profesor di SNU.

Laporan ini muncul ketika batas waktu pemerintah bagi dokter untuk kembali bekerja telah berakhir pada awal pekan ini.

Daripada mengancam dokter yang mogok dengan penangguhan izin, pemerintah harus membuat rencana baru yang masuk akal dan melaksanakannya “dengan cara yang transparan dan masuk akal”, kata komite tersebut.

“Protes ini diadakan sebagai protes terhadap upaya pemerintah untuk mengambil beberapa tindakan kebijakan yang tidak masuk akal, namun tindakan tersebut tidak berubah,” kata pernyataan itu.

Pada bulan Februari tahun lalu, pemerintah mengumumkan rencana untuk meningkatkan jumlah mahasiswa kedokteran yang masuk setiap tahunnya sebesar 2.000 dari kuota saat ini sebesar 3.058.

Rencana tersebut mulai berlaku pada tahun 2025 untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan medis, termasuk di daerah pedesaan dan terpencil, dan untuk mengatasi kekurangan staf medis untuk anak-anak dan perawatan darurat.

Para dokter menentang inisiatif tersebut, dengan mengatakan bahwa sekolah kedokteran tidak dapat menampung siswa sebanyak itu.

Pemogokan oleh dokter Korea Selatan telah dimulai. Aksi ini diikuti oleh 13.000 dokter dan lebih dari sembilan puluh persen pemogok adalah dokter junior.

Sumber: Sputnik

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours