Bank Jatim Gelar Soft Launching JConnect Remittance Hongkong

Estimated read time 2 min read

MALANG – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menggelar Soft Launching JConnect Remittance Hong Kong bersamaan dengan Temu Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kabupaten Malang. Pejabat tersebut antara lain Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman, Direktur Finance, Treasury & Global Services Bank Jatim Edi Masrianto, Bupati Malang Sanusi, dan ratusan PMI.

Direktur Eksekutif Bank Jatim Busrul Iman mengatakan, proyek pengumpulan PMI ini mencakup 10 cabang Bank Jatim. Yaitu cabang Ponorogo, Blitar, Malang, Tulungagung, Banyuwangi, Madiun, Kediri, Tringgalek, Magetan dan Lumajang.

Berdasarkan data Pusat Data dan Informasi Badan Perlindungan PMI (BP2MI) mengenai Laporan Publikasi April 2024, terdapat peningkatan jumlah cakupan PMI YoY sebesar 30,17%. Dari 16.362 pada April 2023 menjadi 29.803 pada April 2024.

“Jawa Timur masih menjadi provinsi dengan jumlah pekerja migran terbanyak di Indonesia,” ujarnya, Senin (5/8/2024).

Di negara penempatan, PMI memimpin Hong Kong, Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, dan Jepang dengan jumlah penempatan sebanyak 27.384 atau 91,88% dari total penempatan di negara lain.

Kota/daerah di Jatim yang kantong PMInya banyak terdapat di wilayah Ponorogo, Blitar, Malang, Tulungagung, Banyuwangi, Madiun, Kediri, Trenggalek dan Magetan Hong Corridor Kong pada 27 Mei 2024,” jelas Busrul.

Dikatakannya, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas bisnis Perbankan Internasional, khususnya untuk meningkatkan jumlah transaksi Incoming Remittance. Untuk memaksimalkan potensi bisnis, PMI memerlukan peran aktif, pemahaman literasi dan pengetahuan keuangan.

“Saat ini Bank Jatim dapat beroperasi dengan pendapatan dari 2 negara yaitu Malaysia dan Hong Kong. Kami berkomitmen untuk terus memperluas kerja sama dengan negara lain,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Malang Sanusi mengatakan, PMI menjadi salah satu penopang pembangunan perekonomian negara melalui remitansi atau pendapatan yang dikirimkan ke dalam negeri. Oleh karena itu, remitansi tersebut tidak hanya memberikan manfaat finansial bagi kesejahteraan keluarga pekerja, namun juga menjadi insentif peningkatan devisa negara.

“Saya berharap kerja sama dan kolaborasi yang telah terjalin selama ini dapat terus terjalin erat, khususnya memberikan manfaat positif bagi seluruh warga Jatim,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours