DPR RI bahas peran vital bebas visa saat berkunjung ke Astana

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Delegasi Kelompok Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR bersama Wakil Menteri Perdagangan Kazakhstan Kairat Torebayov menyepakati pentingnya peran rezim bebas visa bagi warga negara Kazakhstan ke Indonesia dalam pertemuan kedua pihak di ibu kota negara. Kazakstan, Astana.

Dalam keterangan resmi KBRI Astana yang diterima di Jakarta, Jumat, diketahui bahwa Indonesia dan Kazakhstan juga menyepakati pentingnya penerbangan langsung Kazakhstan ke Indonesia untuk meningkatkan nilai perdagangan, investasi, dan pariwisata kedua negara. . .

Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Anggota Komisi III DNR RI I Wayan Sudirta juga membahas kemungkinan kerja sama di bidang perminyakan, pengembangan kilang, dan wisata medis dari sisi perdagangan.

Delegasi Indonesia menekankan bahwa nilai perdagangan bilateral sangat signifikan, mencapai hampir 350 juta dolar AS (5,3 triliun rupiah) pada tahun 2023. Jumlah investasi dari Kazakhstan ke Indonesia mencapai 2 juta dolar AS (30,3 miliar rupiah) pada Januari – Juni 2024

Selain itu, jumlah wisatawan asal Kazakhstan ke Indonesia akan mencapai lebih dari 11 ribu wisatawan pada Januari hingga Juli 2024, melampaui jumlah sebelum pandemi COVID-19.

Delegasi GKSB DPR RI juga menggandeng mitra parlemen dari kelompok bilateral Indonesia-Kazakh di Mazhilis (majelis rendah parlemen) Kazakhstan. Kedua parlemen menekankan pentingnya mendorong finalisasi dan penandatanganan beberapa perjanjian penting.

Perjanjian tersebut mencakup perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Eurasian Economic Union (EEU), perjanjian bilateral mengenai promosi dan perlindungan investasi, serta perjanjian bilateral mengenai pencegahan pajak berganda.

“Kazakhstan merupakan sahabat strategis Indonesia. Saya berharap pemerintah kedua negara segera menyelesaikan perjanjian ini agar lebih banyak lagi pengusaha Indonesia yang bisa berdagang, berinvestasi, berwisata ke Kazakhstan, begitu pula sebaliknya,” kata I Wayan Sudirta.

Delegasi DPR juga melakukan pertemuan tatap muka dengan WNI di KBRI Astana dan menerima sejumlah masukan terkait berbagai bidang kegiatan seperti terapis spa, pendidikan (PPI dan guru), pertambangan. , dan ibu rumah tangga.

Duta Besar RI untuk Kazakhstan Fadjroel Rachman mengatakan rangkaian kegiatan delegasi GKSB DNR RI di Astana semakin mempertegas betapa luasnya potensi hubungan bilateral kedua negara yang masih terus dijajaki. , seperti ekonomi, perdagangan, investasi, pariwisata dan digital.

“Dukungan diplomasi parlemen melalui kunjungan ini sangat penting tidak hanya untuk meningkatkan hubungan bilateral, namun juga hubungan people-to-people antara Indonesia dan Kazakhstan,” kata Dubes Fadjroel.

Delegasi juga mengunjungi salah satu industri strategis Kazakhstan yaitu Astana Hub, dimana CEO Magzhan Madiyev menjelaskan fungsi utama hub untuk membangun industri digital/startup di Kazakhstan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours