Serang Beirut, Netanyahu Sesumbar Ingin Ubah Timur Tengah

Estimated read time 2 min read

Beirut – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengklaim dalam pidato pertamanya setelah serangan Israel di pinggiran selatan Beirut bahwa ia ingin mengubah Timur Tengah.

Menurut Al-Qahera News, Netanyahu berkata: “Kami baru saja memulai… dan kami akan berupaya untuk mengubah Timur Tengah.”

Militer Israel membenarkan bahwa mereka melakukan serangan yang ditargetkan di Beirut dan akibatnya, Ibrahim Aqeel, kepala departemen operasi Hizbullah, terbunuh.

Tentara Zionis mengklaim bahwa serangan tersebut mengakibatkan tewasnya beberapa pemimpin divisi operasi di unit Radwan, yang sedang mempersiapkan rencana penyerangan ke Galilea.

Mereka terus mengumpulkan informasi intelijen dan para pemimpin yang menjadi sasaran termasuk di antara mereka yang merencanakan serangan terhadap Galilea serupa dengan peristiwa 7 Oktober di Gaza.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengumumkan dalam pernyataannya bahwa jumlah korban serangan Israel di selatan ibu kota Beirut telah mencapai 9 orang.

Akil, seorang pemimpin terkemuka Hizbullah Lebanon, tewas dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut, kata dua sumber keamanan Lebanon kepada Reuters.

Sebuah sumber membenarkan bahwa anggota unit Hizbullah pimpinan Akil dan Radwan terbunuh saat mereka sedang mengadakan pertemuan.

Menurut sumber-sumber Lebanon, Akil, yang dikenal sebagai “Haj Tahsin”, keluar dari rumah sakit pagi ini setelah terluka dalam ledakan pager, namun ia meninggal dalam serangan Israel di distrik Dahiya.

Sky News Arabia juga melaporkan bahwa Mohammad Reza, wakil komandan Pasukan Quds Pengawal Revolusi Iran, tewas dalam serangan Israel di Beirut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours