Militer Israel Retas Bandara Beirut, Pesawat Sipil Iran dalam Bahaya

Estimated read time 2 min read

BEIRUT – Menteri Transportasi Lebanon Ali Hamieh memerintahkan pesawat sipil Iran untuk tidak memasuki wilayah udara Lebanon setelah pasukan Israel mengancam akan menggunakan kekuatan.

Sebuah sumber di Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon mengatakan bahwa pada hari Sabtu, militer Israel meretas sistem frekuensi radio menara kendali di Bandara Internasional Beirut dan mengancam akan menyerang pesawat sipil Iran jika mereka mencoba mendarat.

Pada Minggu (29 September 2024), media Israel memberitakan sebuah pesawat sipil Iran berbalik arah.

Sumber mengonfirmasi bahwa Menteri Hamieh memerintahkan pesawat sipil Iran untuk menghindari memasuki wilayah udara Lebanon dan tidak mendarat di Bandara Internasional Rafic Hariri.

Sebelumnya, juru bicara militer Israel Daniel Hagari memperingatkan bahwa tentara Israel tidak akan mengizinkan transfer senjata ke Hizbullah, termasuk melalui Bandara Internasional Rafic Hariri di Beirut.

“Kami mengetahui transfer senjata Iran ke Hizbullah dan akan mengambil tindakan untuk mencegahnya,” kata Hagari.

Namun, Hamieh membantah klaim tersebut dalam pernyataan yang disiarkan televisi, dan membantah tuduhan Israel.

Ia menegaskan, Bandara Internasional Beirut sepenuhnya milik sipil dan menjelaskan pergerakan pesawat militer. Setiap bandara harus mendapat persetujuan dari Angkatan Darat Lebanon.

Pada hari Sabtu, tentara Israel mengumumkan bahwa mereka telah membunuh Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah pada hari Jumat ketika hujan lebat turun di daerah pemukiman di pinggiran selatan Beirut.

Menurut Al-Mayadeen, setidaknya enam bangunan hancur dalam serangan yang dilaporkan dilakukan dengan menggunakan bom seberat 2.000 pon.

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, sedikitnya enam orang tewas dan 91 lainnya luka-luka. Namun jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat, kata Pertahanan Sipil Lebanon dalam sebuah pernyataan bahwa ratusan orang masih hilang.

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, sedikitnya 720 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours