Peluang Usung Anies di Pilgub Jakarta, PKB: Cuaca Menunjukkan Perubahan

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Wakil Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jenderal Jazilul Fawaid mengatakan dukungan terhadap Anis Baswedan yang dilakukan aktivisnya di Jakarta tidak akan berjalan mulus. Sebab, menurutnya dinamika politik membawa perubahan.

Gus Jazil alias Jazilul Fawaid menegaskan, PKB belum menyerah dalam mendukung Anis Basvedan. Pintu masih terbuka bagi mantan Gubernur Jakarta itu.

“Ini bukan pencabutan dukungan, artinya tawaran dari DPW PKB DKI tidak berjalan mulus. Awalnya lancar-lancar saja, ternyata ada perubahan suasana,” kata Jajilul di Gedung Nusantara V, Senayan, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (8/12/2024).

Wakil Ketua MPR RI mengatakan, situasi politik ini akan dilaporkan ke DPW PKB DKI Jakarta. Pasalnya, pimpinan pusat hanya akan mengikuti aspirasi daerah pada Pilkada Serentak yang digelar pada 2024.

“Iya, setelah DPW nanti kami sampaikan bahwa jalannya tidak mulus sekali,” ujarnya.

Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan minatnya untuk bergabung dengan Aliansi Indonesia Progresif (KIM) Plus pada Pilkada DKI 2024 di Jakarta. Sejauh ini, PKS masih dalam tahap awal pembicaraan dengan Presiden baru terpilih, Prabowo Subianto.

“Salah satu opsi yang kita miliki adalah menjalin hubungan dengan aliansi maju Indonesia. Sampai tahap peninjauan, kita akan membahas alternatif ketika pasangan AMAN tidak bisa terbang karena kekurangan kursi,” kata Juru Bicara PKS Muhammad Khalid, Sabtu (10/1). 8).

Menurut dia, keputusan DPP PKS sebelumnya mendukung pasangan Anis Basvedan-Sohibul Iman (AMAN) pada Pilkada 2024. Kerangka kerja ini telah berlaku sejak Deklarasi diadopsi pada tanggal 25 Juni 2024 dan akan berakhir pada tanggal 4 Agustus 2024.

Namun saat itu, baru PKS yang resmi mengeluarkan SK satu pasangan untuk Pilakada 2024, kata dia, nyatanya satu pasangan membutuhkan 22 kursi untuk maju ke Pilakada 2024.

“Meski PKS partai pemenang di Jakarta, kita punya 18 kursi, tapi kita masih kekurangan 4 kursi. Jika kita sebagai partai politik tidak mengisi kursi, maka calon yang kita usulkan tidak akan keluar hingga saat ini. Maka DPP PKS berdiskusi, mencari opsi alternatif “ketika opsi pertama ini tidak berhasil”.

Terkait hal itu, PKS kini mulai serius mempertimbangkan bergabung dengan KIM Plus sebagai pengganti jika duet AMAN tidak bisa maju di Pilkada 2024. Meski PKS tak lagi mendorong opsi untuk mengusung pasangan AMAN, namun PKS masih terus menjalin kontak dengan Anies Baswedan.

“Kalau batas waktu 4 Agustus sudah habis, ini pilihan kedua yang akan kita pelajari, diskusikan, dan pendalaman. Baru setelah itu pemimpin kita (Presiden PKS) akan berbicara dengan pimpinan partai politik lain, termasuk Aliansi Indonesia Maju (Ketum Gerindra Prabowo. Subianto),” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours