Ibu RT di Banyuwangi bikin produk makrame meraup omzet ratusan juta

Estimated read time 2 min read

Banyuwangi (ANTARA) – Seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, bisa mendapatkan penghasilan ratusan juta rupiah sebulan dengan membuat kerajinan macrame hanya dengan menggunakan tutorial YouTube.

Carlita (28), warga Kecamatan Bangirejo, membuat produk atau kerajinan macrame dengan teknik cetak “Carlita Macrame” yang populer di seluruh Indonesia bahkan hingga luar negeri seperti Singapura dan Malaysia.

“Saya suka sekali membuat kerajinan tangan. Saya dibekali tutorial youtube, saya membuat alat macrame di rumah, suami saya melihatnya dan bilang bagus, dan dia ingin memasangnya di e-commerce. Banyak yang menyukainya,” kata Carlita di Banyuwangi, Tiongkok.

Ia mendapat penghasilan sekitar Rp 10 juta hingga Rp 20 juta setiap harinya berkat produk bubble-nya.

Carlita memulai bisnis macrame buatan tangan bersama suaminya Hasym (32) dan kini memiliki lebih dari 50 karyawan, banyak di antaranya adalah kaum muda.

Produk Carlita Macrame mulai dari rak dinding serbaguna, gantungan baju dan kain, dreamcatcher, sarung bantal dan masih banyak lagi.

Sekitar 400 hingga 500 pesanan dikirim ke berbagai wilayah Indonesia setiap harinya, kata Carlita.

“Apalagi saat masa promosi, kami muak dengan banyaknya pesanan.”

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiadani, berkunjung ke rumah mereka dan memuji home industri pasangan tersebut.

Menurut Ipuk Regency, karya seni pasangan tersebut dapat menginspirasi generasi muda di wilayah Jawa Timur.

“Ini persoalan pembangunan, bagaimana memanfaatkan dan memanfaatkan teknologi digital yang bisa menjadi peluang ekonomi dan yang lebih penting lagi memberi manfaat bagi masyarakat lokal, karena banyak warga lokal yang terlibat dalam pekerjaan ini.”

Ipuk menjelaskan, Pemkab Banyuwangi mendorong berkembangnya jiwa kewirausahaan generasi muda.

Pemkab Banyuwangi menyatakan memiliki rencana untuk mengembangkan wirausaha muda melalui program Jagoan Banyuwangi.

Jagoan Banyuwangi meliputi Jagoan Tani (inkubasi pertanian), Jagoan Digital (subsektor IT) dan Jagoan Bisnis untuk subsektor lainnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours