Soal Putusan MK, Partai Perindo Belum Putuskan Ambil Langkah Berbeda di Pilkada Jakarta

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Partai Perindo memutuskan bergabung dengan Gabugan Indonesia Maju (KIM) atau dikenal dengan Kim Plus. Bersama 11 partai lainnya, mereka mengusung Ridwan Kamil-Suswono sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

Sehari setelah mengumumkan dukungan tersebut, Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan nomor 60/PUU-XXII/2024. Oleh karena itu, terjadi perubahan aturan ambang batas pencalonan pada pemilihan Presiden Daerah (Pilkada).

Partai Perindo yang sebelumnya mendampingi PDIP pada Pilpres 2024 memutuskan tidak mengambil langkah tersendiri pada Pilkada Serentak 2024 menyusul putusan Mahkamah Konstitusi, Ketua DPP Hukum dan Hak Asasi Manusia Partai Perindo. Tama S Langkun menegaskan timnya masih berada di posisi akhir.

“Yang pasti hari ini kita masih di posisi terakhir. Tidak ada perubahan, karena masih banyak yang harus kita diskusikan, banyak yang harus dibicarakan, apa yang terbaik untuk masyarakat dan apa yang terbaik untuk partai kita,” ucapnya. . Tama di Sindo Prime, Selasa (20/8/2024).

Usai putusan MK soal bergabung kembali ke PDIP, Tama menegaskan tak ada pembicaraan lebih lanjut di internal Partai Perindo. Dia memastikan setiap petinggi partai mengkaji putusan Mahkamah Konstitusi.

“Sampai saat ini kita baru melihat hasilnya kombinasi mana yang akan ditambah, masih perlu dikaji secara matang. Namun yang pasti keputusan yang sudah kita ambil akan terus kita laksanakan,” ujarnya.

Kalau kita bicara misalnya dengan teman-teman di PDIP, kita bersama. Pilpres dan saya kira hingga saat ini “masih banyak Perindo dan PDIP yang kemudian menjalin kerja sama di tingkat daerah,” lanjut Tama.

Selain itu, keputusan MK juga bisa berdampak pada Partai Perindo yang mungkin akan mengusung kader terbaiknya di beberapa daerah. Oleh karena itu, DPP Partai Perindo akan kembali mempertimbangkan beberapa opsi.

“Sejauh ini kemarin kita sudah membuat pengumuman bersama, artinya sudah menjadi keputusan parpol bagi kita di Perindo. Kemudian juga dari segi pengambilan keputusan, keputusan ini tidak diambil secara tiba-tiba, tapi dari banyak pertimbangan. , kita hanya punya satu kursi di Jakarta. Tentu kursi ini harus dimaksimalkan semaksimal mungkin, ujarnya.

“Tetapi ini juga menjadi hal yang menarik bagi kami karena dengan situasi saat ini di beberapa tempat kami juga mempunyai peluang yang sama untuk mengusung kader-kader terbaik kami,” imbuh Tama.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours