Melalui Program BOKS, Sun Life Indonesia Dorong Kesadaran Anak untuk Hidup Sehat

Estimated read time 4 min read

JAKARTA – Perusahaan asuransi Sun Life Indonesia berdedikasi untuk menumbuhkan kesadaran anak terhadap kebiasaan hidup sehat sejak dini. Sebab saat ini generasi muda Indonesia sudah banyak yang menderita penyakit diabetes.

Untuk itu, Sun Life Indonesia bermitra dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Gerakan Sekolah Sehat (GSS) untuk meningkatkan kesadaran anak-anak agar memiliki kebiasaan hidup sehat sejak dini.

Melalui program BOKS (Bangun Kesuksesan Anak Kita) Provinsi DKI Jakarta dan NTT, kebiasaan ini telah menjadi komitmen jangka panjang siswa untuk hidup sehat, aman dan sehat serta berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

Perusahaan asuransi “Sun Life Indonesia” bertujuan untuk mengembangkan pemahaman anak mengenai kebiasaan hidup sehat sejak dini. Sebab saat ini generasi muda Indonesia sudah banyak yang menderita penyakit diabetes. Untuk itu, Sun Life Indonesia bermitra dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Gerakan Sekolah Sehat (GSS) untuk meningkatkan kesadaran anak-anak terhadap kebiasaan hidup sehat sejak dini.

“Kami bangga dan berharap kebiasaan baik yang diperoleh selama program ini terus berlanjut dan berdampak positif bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak. “Kami berharap program yang dikembangkan dapat bermanfaat bagi lebih banyak masyarakat di Indonesia di masa depan,” kata Kaiser dalam keterangan resminya (13-08-2024).

Hingga saat ini, program BOKS telah menjangkau 144 sekolah dasar, 85 komunitas putus sekolah, dan lebih dari 40.940 siswa, termasuk 380 siswa dengan disabilitas perkembangan.

Program ini bersifat komprehensif karena mencakup seluruh negara sekolah, tidak hanya siswa. Tujuannya adalah untuk mengembangkan kebiasaan aktivitas fisik pada siswa sekolah dasar melalui lingkungan belajar dan bermain yang aman dan mendukung. WVI telah menjalankan program BOKS sejak tahun 2022.

Wahana Visi Indonesia menjadi salah satu mitra pada tahun 2023. menandatangani perjanjian kerja sama dengan Gerakan Sekolah Dasar dan Menengah (PDM) Sehat (PDM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 11 pada bulan November untuk mendukung peningkatan gizi sekolah. – usia anak-anak.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengapresiasi program BOKS sebagai praktik baik yang dapat menjadi referensi bagi departemen pendidikan lainnya di Indonesia.

“Program ini relevan untuk kegiatan kesehatan jasmani dan kebugaran gizi. Bukan sekedar asal-asalan, tapi membangun kebiasaan baik dan membantu membangun kapasitas sekolah melalui ekosistem dan sumber daya Gerakan Sekolah Sehat (SMS) di sekolah. dioptimalkan,” kata Iwan Syahril PAUD Dikdasmen, Dirjen Kemendikbud.

Misalnya, menurut Ivan, program BOKS mendorong adanya kebun bergizi yang hasilnya dijadikan tambahan sumber makanan bergizi bagi siswa. Orang tua dan warga sekolah juga dilibatkan dalam pemberian makanan tambahan dari bahan lokal.

Direktur Bidang Teknis WVI Yacobus Runtuwene menjelaskan, WVI sangat bersyukur dalam 3 tahun program ini berjalan, banyak mitra yang memiliki visi yang sama, yaitu agar anak-anak dapat hidup seutuhnya dan seutuhnya.

“Kemitraan yang berkelanjutan di tingkat pusat dengan kemitraan di tingkat provinsi dan kabupaten melalui Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Anak dan Perempuan, Dinas Kesehatan dan BPMP memungkinkan BOKS mudah beradaptasi di berbagai satuan pendidikan dan komunitas masyarakat,” ujarnya.

Yacobus menambahkan, pengembangan modul BOKS juga melibatkan kerjasama dengan perguruan tinggi, komunitas institusi dan individu (akademisi dan praktisi). Hal ini menjadikan aplikasi BOKS kontekstual dan lebih mudah dipahami oleh semua orang yang menggunakannya.

Sachio, salah satu siswa SD di Jakarta, mengatakan kegiatan BOKS berbeda dengan program sekolah. Kelas lebih bervariasi dan menarik karena banyak pergerakan. “Kami juga punya banyak kelas baru, biasanya olahraganya lari terus-menerus, tapi sejak BOXING lebih banyak gerakan seperti plank, ass kicks, dan squat,” ujarnya.

Dalam pertukaran praktik baik yang dilaksanakan di gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini, para peserta bertukar pengalaman dan strategi yang terbukti efektif mendorong anak untuk lebih aktif secara fisik. Acara ini juga merupakan kesempatan untuk merayakan pencapaian program.

Tercatat terjadi peningkatan signifikan sebesar 96% dalam partisipasi anak-anak dalam aktivitas fisik, serta peningkatan kesadaran di kalangan orang tua dan guru akan pentingnya membantu anak-anak tetap aktif.

“Dengan dana tersebut, BOKS memberikan pelatihan peningkatan kapasitas bagi guru SEN, guru kelas, dan pendamping kelompok anak agar anak-anak dapat menikmati aktivitas fisik di sekolah dan di lingkungan tempat tinggalnya,” kata SaskiaTeam pengelola BOKS.

Ade Hidayat, guru PJOK dari SD Jakarta, mengatakan program ini sangat membantu dengan menambahkan banyak variasi ice-breaking dan gerakan-gerakan baru dan inovatif lainnya agar siswa tidak bosan.

“Pengajaran siswa tentang olah raga sebaiknya dilakukan melalui bermain agar mereka paham bahwa olah raga itu menyenangkan, mudah, dan tidak melelahkan.” katanya

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours