BNN sarankan pelajar yang agresif dan suka berkelahi diperiksa urine

Jakarta (ANTARA) – Badan Narkoba DKI Jakarta mengimbau para pelajar yang dikenal suka melakukan pelecehan, egois, dan adu mulut agar menjaga kebiasaan minumnya karena ini adalah perilaku pecandu narkoba.

“Yang paling mudah (dikenali) itu perilaku pergaulan. Seringnya sederhana, penuh kekerasan, suka tawuran. Kalau ketemu bisa dites urine,” kata Ketua Kelompok Perlindungan BNN Provinsi DKI Jakarta, Joko . Purnomo. , dalam Konferensi Penyadaran Penyalahgunaan Narkoba di DKI Jakarta dan secara daring di Jakarta, Senin.

Ciri-ciri masyarakat pecandu narkoba Joko salah satunya adalah ia suka berisik, pemalu, khawatir dan takut akan membunuhnya, sedih, dan malas.

Selain itu, terdapat ciri-ciri mental pada penggunanya, antara lain sensitif, mudah tersinggung, cepat bereaksi, kehilangan ingatan, berusaha melukai diri sendiri, dan berpikir terus-menerus.

“Sebenarnya yang disuntik, yang disuntik obat, tidak ada di sini. Kalau putanya masuk ke dalam tubuh, kontraknya benar-benar mati.” kata Joko.

Joko mengingatkan, penggunaan narkoba diawali dengan mencoba menggunakannya, kemudian dengan pemakaian yang teratur dan menjadi kecanduan.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat segera membawa pecandu narkoba ke BNN untuk mendapatkan perawatan.

Pengguna yang mulai menggunakannya sering kali memiliki kecenderungan untuk lebih sering menyendiri, mengalami perubahan dalam pekerjaan, kebiasaan makan, penurunan prestasi akademik, dan sering keluar rumah pada malam hari.

Tapi kalau sering pakai dan perokok, nakesnya harus ke Lido, Bogor, Jawa Barat, kata Joko.

Sedangkan jumlah pengguna narkoba di Indonesia meningkat menjadi 3,6 juta pada tahun 2021 dari 3,41 juta pada tahun 2019. Kemudian jumlah pengguna akan meningkat menjadi 3,3 juta narkoba pada tahun 2023.

Kajian tahun 2019, Jakarta menduduki peringkat ketiga negara untuk penganiayaan sebanyak 195 orang. Pertama Sumatera Utara dengan 1,7 juta orang menjadi korban kekerasan, kata Joko.