Indonesia akan buka konsulat jenderal di Chengdu

Estimated read time 2 min read

Beijing (ANTARA) – Menteri Luar Negeri (Menglu) Retno Marsudi mengatakan pemerintah akan membuka Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Chengdu, Provinsi Sichuan, China.

“Indonesia mengumumkan keputusan pembukaan KJRI di Chengdu sebagai wujud komitmen Indonesia untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral,” kata Retno di Beijing, Jumat.

“Indonesia meminta dukungan pemerintah Tiongkok dalam proses pembukaan konsulat jenderal di Chengdu,” ujarnya.

Rencana tersebut disampaikan Retno usai pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada pertemuan ke-5 Komisi Gabungan Kerjasama Bilateral di Wisma Negara Diaoyutai di Beijing.

Saat ini Indonesia sudah memiliki tiga perwakilan di Tiongkok, selain Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing, yaitu KJRI Guangzhou, KJRI Shanghai, dan KJRI Hong Kong.

Terkait arah hubungan bilateral Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subiatno dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menlu Retno menyatakan keyakinannya pemerintahan baru akan menjaga hubungan baik dengan Tiongkok.

Karena sebelum saya datang ke sini, presiden terpilih juga ada di sini (di Beijing) dan menyatakan kesediaannya untuk melanjutkan kerja sama yang sudah baik dengan China, kata Retno jujur.

Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, mengunjungi Tiongkok pada 31 Maret hingga 2 April 2024 sebagai Menteri Pertahanan. Ia bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, dan Menteri Pertahanan Tiongkok Laksamana Dong Jun.

Palestina, Myanmar

Selain isu bilateral, Retno dan Menlu Wang Yi membahas isu regional dan internasional, termasuk Palestina dan Myanmar.

“Mengenai isu Palestina, saya mengapresiasi disetujuinya Deklarasi Beijing sebagai langkah maju menuju rekonsiliasi dan penguatan persatuan Palestina,” kata Retno.

Menlu RI menilai persatuan kelompok Palestina sangat penting dalam perjuangan rakyat Palestina.

“Indonesia dan Tiongkok mempunyai pandangan yang sama mengenai pentingnya mencapai gencatan senjata, akses kemanusiaan tanpa hambatan, dan pembentukan solusi dua negara,” ujarnya.

Terkait Myanmar, Retno menyampaikan terima kasih kepada Indonesia atas dukungan Tiongkok terhadap peran sentral ASEAN dalam mendorong proses perdamaian.

“Saya menekankan pentingnya penerapan lima poin konsensus sebagai pedoman utama dalam upaya membantu Myanmar kembali ke keadaan damai dan demokrasi,” ujarnya.

“Saya dan Menteri Luar Negeri Wang Yi juga sepakat bahwa berbagai upaya pihak lain untuk membantu Myanmar harus dilakukan melalui koordinasi dengan ASEAN,” kata Retno.

ASEAN akan mempromosikan kawasan di Tiongkok Tengah selama Pekan ASEAN-Tiongkok 2024.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours