Bank Indonesia sebut penggunaan QRIS terus meningkat di masyarakat

Estimated read time 2 min read

Matalam (Antara) – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Berri Arifsyah Harhap mengatakan masyarakat menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai alat transaksi nontunai.

“Penggunaan QRIS semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran dan permintaan akan jalur dan alat pembayaran yang efektif dan efisien,” kata Berry dalam keterangan resmi yang diperoleh Matalan, Senin.

Hingga Juni 2024, jumlah pengguna QRIS di NTB mencapai 459.731, total nilai transaksi mencapai 10.567.331 kali dan nilai transaksi mencapai 1,08 triliun rupiah.

Nah, dari segi pelaku usaha yang menggunakan QRIS sebagai media transaksi atau merchant non tunai, sudah ada 311.508 merchant yang tersebar di provinsi NTB.

Dikatakannya, Kota Mataram merupakan wilayah dengan jumlah pedagang terbanyak yaitu sebanyak 87 ribu 593 pedagang. Daerah terbesar kedua adalah Kabupaten Lombok Timur sebanyak 43.794 pedagang dan Lombok Tengah sebanyak 41.542 pedagang.

“Bank Indonesia bersama perbankan terus berupaya mendorong pelaku usaha untuk mendaftar menjadi merchant QRIS agar dapat merasakan manfaat pembayaran digital yang mudah dan efisien,” kata Berry.

Dalam rangka memperingati Pekan QRIS Nasional (PQN) pada Minggu (18/8), Bank Indonesia juga menginformasikan kepada masyarakat mengenai berbagai fitur penggunaan QRIS.

“Akhirnya kami mengucapkan selamat ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79. Kami berharap proyek PQN ini dapat meningkatkan ekonomi keuangan digital dan memperkuat kerja sama seluruh pemangku kepentingan terkait untuk mendorong pembangunan perekonomian khususnya di provinsi NTB.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours