Kemlu RI pastikan pasukan TNI siap siaga evakuasi WNI dari Lebanon

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Luar Negeri RI mengumumkan prajurit TNI yang tergabung dalam Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) siap membantu evakuasi WNI yang masih berada di Lebanon.

Judha Nugraha, Kepala Kementerian Luar Negeri Bidang Perlindungan Sipil Indonesia dan BHI, membenarkan bahwa permasalahan tersebut telah dibahas dalam rapat teknis antara Kementerian Luar Negeri dan TNI mengenai perkembangan permasalahan militer TNI, UNIFIL dan Indonesia pasukan keamanan di Lebanon.

Melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Kamis, Judha mengatakan, “Jika situasi terus memburuk, pasukan TNI di UNIFIL siap memberikan dukungan dalam operasi relokasi WNI ke Lebanon.”

Dikatakannya, pemindahan WNI yang akan dilakukan dengan bantuan pasukan TNI di UNIFIL ini akan dilakukan bekerjasama dengan Panglima UNIFIL.

Juda juga membenarkan, ada 155 WNI yang masih tinggal di Lebanon. Kebanyakan dari mereka adalah pelajar dan warga negara Indonesia yang menikah dengan warga negara.

Kekhawatiran keamanan di Lebanon meningkat setelah tentara Israel melancarkan serangan udara di tanah Lebanon awal pekan ini, dengan dalih menargetkan Hizbullah.

Pihak berwenang Lebanon melaporkan bahwa serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 610 orang, melukai lebih dari 2.000 warga sipil dan membuat puluhan ribu lainnya mengungsi.

KBRI Beirut mengumumkan telah diberlakukan Siaga 1 bagi WNI di Lebanon. Kementerian Luar Negeri RI juga mengeluarkan travel warning bagi WNI untuk menunda perjalanan ke Lebanon dan Israel.

Selain jumlah WNI yang terdaftar, terdapat sekitar 1.000 prajurit TNI di Lebanon yang tergabung dalam UNIFIL.

Para prajurit TNI ini bertugas di berbagai kesatuan UNIFIL, antara lain Satgas Laut (MTF), Satgas Batalyon TNI (INDOBATT), dan Satuan Pendukung Markas Besar (FHQSU).

Mereka juga telah dikerahkan ke Satgas Indo Force Protection (FPC), Satgas Koordinasi Sipil dan Sipil TNI (CIMIC), Satgas Community Assistance (MCOU) dan Satgas Rumah Sakit Tingkat 2.

Prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL sebagian besar bekerja di darat, sedangkan tim MTF menjalankan misinya di laut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours