Riset dan pengembangan kunci ciptakan nilai tambah dari adopsi digital

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan penelitian dan pengembangan teknologi atau dikenal dengan istilah penelitian dan pengembangan (R&D) menjadi kunci bagi korporasi untuk memberikan nilai tambah secara optimal melalui adopsi teknologi digital.

Ia mengatakan salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk memperkuat riset dan pengembangan teknologi perusahaan adalah dengan menjajaki pasar hilir digital yang fokus pada penggunaan infrastruktur komunikasi buatan pemerintah.

“Jadi bukan hanya penerapan teknologi saja, yang terpenting adalah mendorong penelitian dan pengembangan untuk mampu berinovasi sehingga dapat menciptakan nilai,” kata Nezar dalam siaran persnya, Rabu.

Lebih spesifiknya, hilirisasi digital menjadi salah satu hal yang didorong pemerintah untuk dilakukan oleh dunia usaha di Indonesia agar digitalisasi dapat memberikan dampak perekonomian yang lebih besar.

Dengan cara ini, perusahaan-perusahaan tersebut dapat berkontribusi dalam meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut.

Kontribusi yang lebih besar terhadap PDB negara ini diperlukan untuk mencapai tujuan jangka panjang Indonesia Emas 2045, yaitu menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. setiap tahun.

“Untuk mencapai 8 persen itu harus melalui pengembangan berbagai lini, termasuk dalam hal ini hilirisasi digital. Saya pikir ini akan memberikan kontribusi yang signifikan,” kata Nezar.

Nezar kemudian mencontohkan salah satu bentuk hilirisasi digital yang saat ini berkembang di berbagai sektor dan terjadi di seluruh dunia, yaitu penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Menurutnya, kecerdasan buatan kini banyak digunakan di industri di seluruh dunia dan terbukti banyak menciptakan peluang baru yang menciptakan lapangan kerja bagi angkatan kerja saat ini.

Hal serupa diharapkan terjadi di Indonesia agar industri dalam negeri mampu bersaing secara internasional.

Selain mengintensifkan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan inovasi di bidang digitalisasi, perusahaan diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui pola pikir digital atau yang disebut dengan digitalisasi. talenta digital.

Hal ini diperlukan agar inovasi-inovasi hasil digitalisasi dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh sumber daya manusia dalam negeri, sehingga nilai tambah perekonomian yang diperoleh melalui digitalisasi bagi Indonesia dapat memberikan dampak nyata bagi pasar dalam negeri.

“Ini pekerjaan rumah kita: seluruh ekosistem industri teknologi digital Indonesia dan kerja sama internasionalnya harus memberikan nilai tambah untuk memperkuat adopsi teknologi selain infrastruktur dan memperkuat talenta digital kita,” tutup Nezar.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours