BI sebut pengguna layanan QRIS di Aceh terus tumbuh jadi 598 ribu

Estimated read time 2 min read

Banda Aceh (ANTARA) – Kantor Wilayah Bank Indonesia Provinsi Aceh mencatat pengguna Sistem Pembayaran Digital Quick Response Standar Indonesia (QRIS) di daerah terus bertambah hingga mencapai 598 ribu pengguna.

“Pengguna QRIS di Aceh saat ini tertinggal 598 ribu dari target 652 ribu pada akhir tahun 2024,” kata Wakil Kepala Perwakilan Bank Indonesia Aceh Hertha Bastiawan terkait isu peningkatan kapasitas dan transformasi sistem pembayaran konten hingga tahun 2030. di Bandung. Kota, Jawa Barat, Sabtu.

Saat ini volume transaksi QRIS di provinsi Tanah Rencong itu mencapai 9,34 juta dari target 10,2 juta pada tahun 2024.

Ia berharap target tersebut bisa tercapai, apalagi mulai September mendatang akan ada pesta olahraga besar di Indonesia yakni Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut ke-21, sehingga menjadi insentif bagi tumbuhnya transaksi QRIS.

“Tentunya Aceh akan segera menggelar PON pada bulan September, libur PON ini bisa menjadi insentif untuk meningkatkan transaksi. Jadi kita berharap target 10,2 juta transaksi bisa tercapai karena ada libur PON,” ujarnya.

Selain itu, Bank Indonesia Aceh juga terus mempercepat perluasan pengguna QRIS di wilayah yang menerapkan sistem ekonomi syariah.

Di sisi lain, jelasnya, Bank Indonesia kembali meluncurkan Rencana Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030 yang merupakan kelanjutan dari BSPI 2025.

BSPI 2030 mendukung integrasi ekonomi mata uang digital ke dalam struktur yang terpadu dan permanen, sehingga menjamin peran bank sentral dalam sistem peredaran moneter, kebijakan moneter, dan stabilitas sistem keuangan.

BSPI 2030 akan menjadi kerangka strategis untuk membangun sistem pembayaran yang modern, inklusif, dan aman.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours