Nizam Ahmad asa baru loncat indah Kalimantan Selatan

Medan (ANTARA) – Gladies Lariesa Garina Hagakore bisa menjadi puncak Pekan Olahraga Nasional XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara (PON) dengan meraih lima medali emas.

Selain kesuksesan Gladies, ada satu penyelam muda yang mencuri perhatian pemirsa. Meski tak menambah perolehan medali, ia adalah Nizam Ahmad, penyelam berusia 13 tahun asal Kalimantan Selatan.

Meski tak membawa pulang medali saat tampil di Kolam Renang Selayang Medan pada 8-12 September, Nizam mempunyai sikap yang luar biasa.

Ada sorakan dan tepuk tangan terus menerus dari penonton. Apalagi ia menampilkan teknik melompat yang dianggap sulit untuk anak seusianya.

Misalnya saja saat berlaga di nomor papan 1 meter putra, Selasa (9/10), Nizam sukses menggunakan teknik berbeda. Termasuk melompat mundur Melompat ke depan dengan memutar ke belakang. dan babak kedua dalam posisi tombak

Lompatan ini mengejutkan penonton. Hal ini menunjukkan bahwa anak berbakat ini memiliki potensi besar di masa depan meski tanpa medali.

Pada debutnya di PON 2024, Nizam berkompetisi di dua nomor yakni nomor 1 meter dan 3 meter putra. Alhasil, ia menempati posisi ketujuh dari delapan peserta di kedua nomor tersebut.

Meski belum meraih podium, bagi Nizam Ahmad, pengalaman tampil di PON 2024 merupakan langkah awal yang sangat berarti.

“Saya senang dan bangga belajar di PON,” kata Nizam, siswa SMPN 2 Banjarmasin yang suka lompat dan bermain sungai bersama teman-temannya. sejak kecil, kata

Nizam Ahmad, penyelam Kalimantan Selatan Lompat pada lomba selancar 3m putra PON 2024 Aceh-Sumut Di Kolam Renang Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (9/11/2024) (Antara Foto/Nova Wahyudi)

Mari mengenal menyelam.

Nizam Ahmad mulai menyelam pada usia 9 tahun. Saat itulah ia datang ke kolam renang di Banjarmasin. dan langsung jatuh cinta dengan olah raga menyelam

“Senang sekali bisa melompat dan bergerak di dalam air,” kata Nizam.

Sejak kecil, Nizam biasa bermain di sungai dekat rumahnya di Sungai Kelayan, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Saat digunakan bersama dengan teman Dia akan selalu memimpin dengan lompatan dan kejenakaannya. Tak heran jika melihat papan loncat, Nizam langsung tertarik untuk memainkan olahraga tersebut, mengingat beberapa faktor penting seperti papan loncat yang sempurna. posisi tubuh di udara dan keakuratan saat memasuki air

Hanya dalam waktu empat tahun sejak pelatihan dimulai Nizam mampu menembus PON 2024, ajang olahraga terbesar Tanah Air. Sebuah prestasi yang luar biasa bagi atlet muda sepertinya.

Meski ia sering merasa gugup saat berdiri di atas meja. Namun ia bangga karena mampu bersaing dengan mereka yang lebih tua dan berpengalaman.

“Saya sebenarnya merasa gugup setiap kali saya menginjak meja. Lawan saya sangat keren. Tapi saya juga bangga ada di sini,” kata Nizam.

Pengalaman berharga

Mengikuti ajang olahraga terbesar di Indonesia ini merupakan pengalaman berharga bagi Nizam. Namun ia juga bisa belajar langsung dari idolanya.

Salah satu pengagumnya adalah M. Ridho Akbar, seorang penyelam muda cantik asal Sumatera Selatan yang menjadi inspirasi Nizam.

“Ini sangat bagus. Melihat jumper Kak Rideau yang keren,” kata Nisar.

Setelah debut di PON 2024, Nizam semakin terpacu untuk mengembangkannya lebih jauh. Ia ingin meraih medali di kompetisi nasional dan PON mendatang. Termasuk bergabung dengan timnas Indonesia.

“Impian saya setelah ini adalah meraih medali di kejuaraan nasional dan PON mendatang. Saya juga ingin masuk timnas,” ujarnya optimis.

Halaman selanjutnya: Pemerintah Jawa Timur dan DKI Jakarta

Nizam Ahmad, penyelam Kalimantan Selatan Lompat pada lomba selancar 3m putra PON 2024 Aceh-Sumut Di Kolam Renang Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (9/11/2024) (Antara Foto/Nova Wahyudi)

Dominasi Jawa Timur dan DKI Jakarta

Sebaliknya, DKI Jakarta dan Jawa Timur cukup lama mendominasi pertandingan selam PON.

Sejak PON 2012 di Riau, kedua provinsi ini konsisten meraih perolehan medali tertinggi, namun Jawa Timur tetap mendominasi. Terutama pada model selanjutnya

Pada PON 2012 di Riau, Jatim menjadi peraih medali terbanyak dengan perolehan medali 5 emas dan 5 perak. DKI turun menjadi 4 emas, 4 perak, dan 2 perunggu.

Dominasi Jatim berlanjut empat tahun kemudian di PON 2016 Jabar dengan perolehan 5 medali emas, 3 perak, dan 1 perunggu. DKI berada di peringkat kedua dengan perolehan 2 medali emas, 4 perak, dan 3 perunggu.

Jawa Barat yang menjadi tuan rumah saat itu berada di peringkat ketiga dengan perolehan 2 medali emas, 2 perak, dan 1 perunggu.

PON 2016 juga menjadi momen penting bagi Kalsel karena mampu merebut medali emas dari Eka Purnama Indah yang turun di nomor sprint 3m putri. Secara keseluruhan Kalsel berhasil meraih 1 emas, 1 perak, dan 1 emas tembaga

Sayangnya, pada PON 2021, Kalimantan Selatan pulang tanpa medali, DKI Jakarta saat ini merebut gelar juara dengan perolehan 5 medali emas, 5 perak, dan 1 perunggu medali perunggu, tim tuan rumah Papua meraih 1 medali emas dan 2 medali perunggu.

Pada PON Aceh-Sumut 2024, Jatim kembali membuktikan ketangguhannya dengan meraih enam medali emas, tiga perak, dan dua perunggu.

Lima medali emas diberikan kepada penyelam putri teratas Gladies Lariesa Garina Hagakore.

Tak hanya di Gladies, Aldinsyah Putra Rafi juga menyumbangkan medali emas bagi Jawa Timur di nomor selancar 3m putra.

Posisi kedua klasemen akhir, DKI Jakarta mendapat empat medali emas. tiga koin perak dan dua medali perunggu

Pelatih Interim Jatim Ronaldi Herbintoro mengatakan, kesuksesan Jatim tidak lepas dari perkembangan yang terus dilakukan.

Meski demikian, ia juga mengakui adanya tantangan dalam merehabilitasi atlet. Apalagi menyelam belum begitu populer di kalangan masyarakat.

Namun dengan adanya event seperti PON, Ronaldi berharap olahraga selam semakin digemari. Dan dia akan mampu menarik perhatian generasi baru untuk datang dan menerimanya.

Dan mungkin di masa depan Kita akan melihat lebih banyak bintang muda seperti Nizam Ahmad bersinar dari luar Jawa.

Nizam Ahmad dengan semangat mudanya Itu adalah simbol harapan bagi Kalimantan Selatan.

Meski baru berusia 13 tahun, ia sudah melangkah ke pentas PON berkat tekad dan kerja keras. Bukan tidak mungkin suatu saat nanti Nizam akan membawa pulang medali dari kancah nasional maupun internasional.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours