Kolaborasi Kemendikbud, KemenPPA, dan Tanoto Foundation untuk Tingkatkan Kemandirian Anak

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Kemandirian merupakan keterampilan penting yang bisa diajarkan sejak dini. Namun sayangnya, kekhawatiran orang tua yang selalu siap membantu anak dalam situasi dan kebutuhannya membuat anak semakin bergantung pada orang tua dan tidak mandiri.

Faktanya, menurut laporan penelitian C.S. Rumah Sakit Anak Mott dari University of Michigan Health pada tahun 2023 Mempromosikan hak-hak anak dapat meningkatkan harga diri, ketahanan, pemecahan masalah dan berdampak positif pada kesehatan mental anak.

Baca Juga: 2 Anak Duta Sheela Akan Lulus Sekolah 7 Tahun Lagi, Dari TK Hingga Lulus SMA

Kemandirian merupakan hak anak untuk tumbuh dan berkembang.

Berdasarkan hal tersebut, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi serta Tanuto Foundation mengajak masyarakat untuk meningkatkan hak-hak anak sejak dini melalui “petualangan”. Menuju Kemerdekaan”. #SiLittleBisa” melalui buku cerita “Bisa atau Tidak?”.

Buku ini bercerita tentang dua bersaudara. Tora yang duduk di bangku sekolah dasar kini sudah mandiri dalam beraktivitas sehari-hari. Kemandirian Tora menginspirasi adiknya, Tanya, yang duduk di bangku taman kanak-kanak, untuk mandiri.

Amorwani Dovi Lestaningsieh, Deputi Perlindungan Hak Anak Kementerian Kesehatan dan Pendidikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, beserta rekan-rekannya menilai peran orang tua atau wali dalam memenuhi kebutuhan seluruh anak sebagai landasan dan pertumbuhan utama. Sebab anak belajar meniru perilaku orang dewasa.

Buku “Tidak Bisa atau Tidak Bisa Ya” memberikan kita gambaran bagaimana anak bisa mandiri. Meski demikian, anak tetap membutuhkan dukungan orang tua. Amrovani mengatakan: “Keteladanan sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak sejak dini, dan buku ini menyediakan hal tersebut.”

Kami bangga dengan terbitnya buku “Boleh atau tidak ya?” Kami menyambut baik Undang-Undang Perlindungan Anak No. 35 Tahun 2014 yang menegaskan bahwa setiap anak harus dijamin, dipenuhi dan dilindungi untuk tumbuh dan berkembang serta berpartisipasi secara wajar. Amrovani melanjutkan: sesuai harkat dan martabat manusia.

Komelesri, Kepala Cabang Dikdasman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi di tempat yang sama, menilai peluncuran buku ajar tersebut sejalan dengan semangat menciptakan kurikulum mandiri guna mencetak generasi anak-anak. yang mandiri, kreatif, kompetitif dan suka mengembangkan kemampuan menulis dan menulis anak.

“Menemukan buku “Mau atau tidak ya?” “Program ini juga mendukung Merdeka Belajar Episode 23: Buku Bacaan Berkualitas untuk Literasi Indonesia, dan Merdeka Belajar Episode 24: Transisi Menyenangkan dari PAUD ke SD,” lanjut Kumalasari.

Direktur Tanuto Learning Environment Foundation, Margarta Ari Vidwat mengingatkan, masa kanak-kanak merupakan tahapan terpenting bagi anak untuk belajar dan mengembangkan berbagai kebutuhan, termasuk kemandirian.

“Ada banyak pemikiran bahwa anak kecil tidak bisa membela diri mereka sendiri.” Padahal, mengajarkan kemandirian sejak dini dapat membantu anak untuk memiliki rasa percaya diri dan keberanian atau kekuatan untuk berjuang, hal ini sangat penting agar anak mampu menghadapinya. Berbagai masalah di masa depan.”

Tanuto Foundation melalui buku “Boleh atau tidak ya? Dengan membaca buku yang bagus,” ujarnya.

Tanoto Foundation, sebuah badan amal pendidikan independen yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tina Bingi Tanoto pada tahun 1981, telah melakukan penelitian dengan orang tua sekolah tentang praktik pengasuhan anak usia dini pada akhir tahun 2023. Survei menunjukkan 51,2 persen anak kecil di Indonesia masih belum memiliki buku cerita, dan 56,5 persen orang tua belum pernah membacakan buku cerita untuk anaknya.

Pada akhirnya Ari berkata: Jadi lewat buku cerita “Bisa nggak ya?” Ia berkata: Selain itu, tujuan kami adalah memperkaya pilihan buku cerita bergambar dan menciptakan hubungan positif antara orang tua dan anak dengan membacanya bersama.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours