Pj Gubernur Jatim optimistis smelter Freeport Gresik dongkrak ekonomi

Estimated read time 2 min read

Gresik (ANTARA) – Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono optimistis smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) yang dibuka Presiden Joko Widodo di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Gresik, Senin, bisa mendongkrak perekonomian Jawa Timur.

“Keberadaan smelter ini akan menimbulkan multiplier effect sehingga kami optimistis akan mendongkrak perekonomian masyarakat, baik di Gresik maupun Jawa Timur,” kata Adhy saat mendampingi Presiden Jokowi di Gresik, Senin.

Hal ini terjadi karena nilai investasi kumulatif smelter yang dibangun di atas lahan seluas 104 hektare ini secara ekonomi mencapai US$3,7 miliar atau setara Rp58 triliun.

Selain itu, sektor industri memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur dengan kontribusi sebesar 31,54 persen, disusul sektor perdagangan sebesar 19,01 persen.

Khusus industri logam dasar, produk dan peralatan logam tanpa mesin, meraih realisasi investasi terbesar ketiga di Jawa Timur dengan nilai investasi Rp 14,3 triliun, baik dari penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Tak hanya dari sisi investasi, kata Adhy, juga penting dari sisi lapangan kerja. Secara kumulatif, tenaga kerja pembangunan smelter tersebut menyerap sekitar 40 ribu orang.

Total komposisi tenaga kerja konstruksi smelter PTFI terdiri dari 99 persen tenaga kerja asal Indonesia, dimana 70 persennya berasal dari wilayah Jawa Timur.

Artinya, membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Jatim, khususnya bagi warga sekitar smelter, ujarnya.

Multiplier effect berikutnya adalah pajak. Soal pajak, Adhy mengatakan, pembangunan smelter tersebut setidaknya akan menambah dua jenis pajak.

Yang pertama adalah Pajak dan Bantuan Mineral Bukan Logam (MBLB) dan yang kedua adalah Pajak Air Permukaan dan Air Tanah. Untuk pajak MBLB, ketika smelter sudah beroperasi, dukungan bahan baku seperti batu kapur, dolomit, dan pasir kraft sangat diperlukan.

Bahan baku diambil dari wilayah Gresik, Lamongan, Tuban dan Bojonegoro.

Sedangkan pajak air permukaan dan air tanah berasal dari kebutuhan air smelter PTFI yang akan disuplai oleh SPAM Umbulan melalui PDAM Gresik sebesar 150 lps (liter per detik).

“Kapasitas bahan baku yang dibutuhkan 3 juta ton per tahun untuk smelter PTFI dan PT Smelting. Tentunya kebutuhan MBLB per tahun bisa ratusan ribu ton bahkan jutaan ton. /pajak kota serta peluang pajak provinsi,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours