Jakarta – Menurut pers Zionis, Sabtu lalu, jet tempur Israel berhasil membom kota pelabuhan Hodeida di Yaman dengan bantuan Arab Saudi. Namun Riyad membantah kaitan tersebut, siapa yang benar?
Akibat serangan udara masif tersebut, total 6 orang tewas dan 83 orang luka-luka.
Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa tentara Israel telah memberi tahu Arab Saudi sebelum serangan terhadap Hodeidah, dan bahwa Riyadh telah mengizinkan pesawat tempur kolonialis melewati wilayah udaranya untuk mengebom sasaran-sasaran Houthi.
Doron Kadosh, koresponden militer radio ini, mengatakan: Pesawat tempur Israel menghabiskan sebagian besar perjalanannya ke Yaman melalui wilayah udara Saudi.
Surat kabar Yediot Aharonot juga melaporkan bahwa tentara Israel berkoordinasi dengan Arab Saudi untuk melancarkan serangannya ke Yaman, dan koordinasi ini mencakup pengisian bahan bakar di udara dengan jet Roma dan terbang di ketinggian rendah untuk menghindari radar.
Tentara Israel secara resmi menolak untuk mengkonfirmasi peran atau dukungan Arab Saudi dalam misi pemboman di Yaman.
Tentara Israel hanya mengaku menggunakan pesawat tempur siluman F-35 sebagai respons atas serangan drone kamikaze Houthi di Tel Aviv yang menewaskan satu orang dan melukai 10 lainnya.
Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dibutuhkan waktu 2 jam 50 menit bagi kelompok F-15, F-35 dan jet tempur lainnya untuk melakukan sekitar 10 serangan udara pada Sabtu malam lalu.
Menurut surat kabar Jerusalem Post, pesawat tempur ini lepas landas sekitar pukul 15.00 dan mencapai target sekitar pukul 18.00.
Namun Brigadir Jenderal Turki al-Maliki, juru bicara Kementerian Pertahanan Saudi, membantah negaranya terlibat dalam serangan Israel tersebut.
Dia berkata: Arab Saudi tidak memiliki keterlibatan atau keterlibatan dalam menargetkan Hodeidah dan kerajaan tidak akan mengizinkan pihak mana pun memasuki wilayah udaranya.
+ There are no comments
Add yours