UMJ dan Dinas Pendidikan Depok Kolaborasi Tingkatkan Kualitas Pendidikan Inklusif

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, DEPOK – Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) bersama Dinas Pendidikan Kota Depok menggelar program pelatihan dan praktik bagi guru sekolah dasar. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam memahami dan memenuhi kebutuhan anak berkebutuhan khusus (ABK).

Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Siti Chaerijah Aurijah membuka Program Pendidikan dan Pengajaran Asesmen dan Pengajaran Anak Berkebutuhan Khusus Tahun 2024 kepada Guru Sekolah Dasar di Wilayah Depok. Program pengabdian kepada masyarakat ini dipimpin oleh dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr Suharsiwi, MPd dan didukung oleh Hibah Program Kegiatan Pendampingan dan Pelatihan Guru Sekolah Dasar Inklusif Depok. Bima, Lembaga Kebudayaan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek); Direktur Riset Teknologi dan Pelayanan Sosial

Kampanye perubahan sosial diluncurkan oleh Syahril Simamora di Departemen Pengembangan Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan. SS MM Kepala Unit Pengajaran dan Evaluasi (Gas); Kepala sekolah dari 11 SD Negeri Model Inklusif di 11 kabupaten juga ikut berpartisipasi. “Total ada 11 SD percontohan yang menjadi SD rujukan bagi orang tua termasuk anak berkebutuhan khusus, dan SD tersebut memiliki kebutuhan dan layanan khusus,” kata Syahril dalam siaran pers.

Padahal ada model SD yang bisa dijadikan acuan bagi ABK. Sekolah sekitar menerima ABK dan rata-rata kepala sekolah SD se-kabupaten di Depok pada PPDB 2024 dan tidak lagi menolak kehadiran anak ABK di sekolahnya. Syahril mengatakan, hal ini merupakan hasil dari program pelatihan pelayanan ABK di sekolah bagi tenaga pengajar yang telah berlangsung lama di Kota Depok.

“Namun masih banyak hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaannya, yang mana kerjasama dengan UMJ dapat membawa banyak manfaat bagi perkembangan pendidikan Kota Depok,” ujarnya.

Pada pertemuan tersebut, Kepala Dinas terlebih dahulu menginformasikan kepada Suharsiwi mengenai tujuan yang ingin dicapai dalam program pengembangan masyarakat. pertimbangkan gaya belajar; Kesulitan dapat dipahami atau dijelaskan. dan hal-hal baik. Kedua, Guru dapat mengadaptasi kurikulum dan mengembangkannya untuk program ABK di kelas.

“Guru dapat memahami program motivasi ABK yang tepat di sekolah. Mereka dapat meningkatkan keterampilan manajemen sekolah dalam pengelolaan pelayanan ABK di sekolah, jabatan manajemen yang terkait dengan manajemen pelayanan, kurikulum, parenting, naskah akademik dan laporan,” kata Suharsiwi.

Suharsiwi menjelaskan nama-nama guru yang akan mengikuti program 4 bulan ke depan;

1. Ruwinah Abdul Karim, Ph.D, Malaysia, Kepala Pusat Pembelajaran Khusus dan Klinis Penawar, yang mendemonstrasikan pengajaran dan praktik anak-anak dan berspesialisasi dalam intervensi dini untuk anak-anak.

2. Leliana Lianty, S.Pd., M.Pd akan memaparkan teori dan praktik pembelajaran adaptif pada anak berkebutuhan khusus di sekolah.

3. Dr. Weny Savitry S. Pandia, M.Si, Peneliti Medis Topik yang dibawakan adalah: Membangun hubungan positif dengan orang tua.

4. Dr. Suharsiwi, Mata Kuliah yang ditawarkan M.Pd: Manajemen Pendidikan Inklusif.

Kepala Dinas Pendidikan berharap kegiatan ini dapat dilanjutkan dan terus membangun kerjasama dengan UMJ.

 

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours