Sandiaga Uno Resmikan Hotel Masjid Jogokaryan di Kaliurang, Dorong Peningkatan Ekonomi Umat

Estimated read time 3 min read

SLEMAN – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pada Kamis (19 September 2024) meresmikan Hotel Masjid Jogokaryan yang terletak di kawasan wisata Kaliurang, DIY, Sleman. Hotel ini merupakan salah satu bangunan milik Masjid Jogokaryan.

Sandiaga saat itu menjelaskan, dana wakaf yang dikelola Masjid Jogokarian digunakan untuk membangun Hotel Masjid Jogokarian di kawasan wisata Kaliurang. Menurutnya, pendekatan pengelolaan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

“Hasil yang dicapai di sini juga dapat digunakan untuk kesejahteraan Masjid Jogokarian dan jamaahnya, selain memberikan pelayanan berdasarkan prinsip syariah,” ujarnya.

Sandiaga juga mengapresiasi tindakan pengurus Masjid Jogokarian dalam menggalang dana yang diperoleh jamaah. Sepengetahuannya, hanya Masjid Jogokaryan yang memiliki kerja sama usaha di bidang perhotelan.

“Yang khusus saya lihat itu Masjid Jogokarian, tapi saya yakin di seluruh Indonesia lebih banyak lagi. Tapi tentu saja sejauh ini sepertinya investor sedang membangun hotel, jadi perlu ditingkatkan lagi,” ujarnya.

Selain itu, Sandiaga yang hadir dalam acara pembukaan hotel juga menyumbangkan kamar VIP hotel. Sebelumnya, ia menjanjikan kerja sama dengan Masjid Jogokaryan.

Sementara itu, Pengurus Shuro Masjid Ustaz Muhammad Jazir Jogokaryan mengatakan, pembangunan proyek tersebut sepenuhnya bersumber dari dana wakaf sumbangan jamaah. Dana yang terkumpul digunakan untuk membeli hotel-hotel yang sebelumnya ada di kawasan tersebut.

“Jadi setelah kerja keras itu membuahkan hasil, kami manfaatkan untuk menyediakan kamar dan memperbaharui ruangan yang dulunya ruang kelas siswa dan sekarang menjadi akomodasi yang layak,” ujarnya.

Ia mengatakan, hotel ini menawarkan 14 kamar dengan tipe dan ukuran berbeda termasuk kelas VIP, deluxe, dan standar.

Jadi untuk upgrade kelas VIP biayanya Rp 85 juta, mewah Rp 65 juta, dan reguler Rp 50 juta. Untung ada yang (yayasan) ambil setengah kamar, seperempat kamar dan semuanya sudah beres. Ada 1.400, dan kalau lahan kosong tinggal beberapa meter saja, kita akan bangun musala, musala, dan dapur,” ujarnya.

Jazir mengatakan, pengelolaan dana wakaf merupakan investasi jangka panjang. Dana yang diperoleh nantinya akan digunakan untuk dana pensiun jemaah Masjid Jogokaryan.

“Nanti dananya akan kami gunakan untuk kesejahteraan umat. Jadi tahun depan kami targetkan surplus Rp 50 juta per bulan untuk memberikan dana pensiun kepada jemaah Yugokha khususnya para sesepuh agar bisa fokus beribadah. “Hal ini terutama berlaku bagi lansia yang tidak memilikinya,” katanya.

Menurutnya, konsep yang diusung adalah masjid bisa mendatangkan kesejahteraan bagi umat. Dengan kata lain, keberadaan masjid harus mampu memberikan kemaslahatan bagi jamaah dan masyarakat secara keseluruhan.

“Konsep kami masjid adalah sumber kesejahteraan masyarakat. Lalu bagaimana kehadiran masjid bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat? Termasuk kami memberikan dukungan permodalan, bimbingan pengembangan usaha untuk membantu warga berkembang dan perusahaan menengah.” Pada akhirnya, ia menyimpulkan, permintaan dan sumbangan mereka menghasilkan “masjid ini bermanfaat bagi masyarakat.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours