Daftar Lengkap Menteri Luar Negeri Era Gus Dur hingga Jokowi

Estimated read time 4 min read

KERKETA – Daftar Menteri Luar Negeri (Menlu) yang bekerja pada periode Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dievaluasi dalam artikel ini. Total ada empat menteri luar negeri dari masa Gus Dur hingga Jokowi.

Sebelum kita membahas siapa saja menteri luar negeri mulai dari Gus Dur hingga Jokowi, perlu diketahui bahwa kegiatan utama Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sejak tahun 1998 hingga saat ini adalah untuk menjaga kemungkinan keruntuhan negara. , mencoba membantu memulihkan perekonomian, meningkatkan citra Indonesia, dan meningkatkan kualitas kerja serta melindungi warga negara Indonesia (WNI).

Sejak zaman Gus Dur hingga Jokowi, keadaan menteri luar negeri berbeda. Ada yang tergabung dalam partai politik, ada pula yang berlatar belakang diplomat.

Daftar Menteri Luar Negeri dari Gus Dur hingga Jokowi1. Elwi Shihab

Alwi Abdurrahman Shihab atau dikenal dengan nama Alwi Shihab lahir pada tanggal 19 Agustus 1946 di Rappang, Sulawesi. Pak Elwi adalah Menteri Luar Negeri di Kabinet Persatuan Nasional.

Kabinet Persatuan Nasional dibentuk oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) setelah ia terpilih menjadi Presiden pada tahun 1999 oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Kemudian Gus Dur didakwa di hadapan MPR pada 23 Juli 2001. Dengan demikian, Kabinet Persatuan Nasional dibubarkan.

2. Hassan Wiracuda

Nur Hesen Wirajuda atau dikenal dengan Hassan Wirajuda lahir pada tanggal 9 Juli 1948 di Tangerang.

Pada tahun 2001, setelah Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden menggantikan Gus Dur yang digulingkan MPR, Hassan diangkat menjadi Menteri Luar Negeri pada Kabinet Kerja Sama Bersama. Masa jabatan Kabinet Kerjasama Bersama adalah Juli 2001 sampai dengan Oktober 2004.

Selain itu, pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla JK tahun 2004-2009, Hassan juga pernah diangkat menjadi Menteri Luar Negeri Kabinet Indonesia Bersatu.

3. Marty Natalegawa

Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa, umumnya dikenal sebagai Marty Natalegawa, adalah seorang diplomat. Pria kelahiran Bandung, 22 Maret 1963 ini diangkat menjadi Menteri Luar Negeri Kabinet Indonesia Bersatu II.

Marty merupakan Duta Besar Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelum diangkat menjadi Menteri Luar Negeri pada Kabinet SBY-Boediono (2009-2014). Beliau juga pernah menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris.

4.Retno Marsudi

Retno Lestari Priansari Marsudi atau dikenal dengan Retno Marsudi lahir di Semarang, 27 November 1962. Saat ini Retno masih menjadi orang pertama di Kementerian Luar Negeri.

Diambil dari situs resmi Kementerian Luar Negeri, Retno merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pada tahun 1985, jurusan Hubungan Internasional. Retno juga mengambil beberapa program studi lainnya yaitu “European Union Law” di Haagse Hogeschool di Den Haag dan “Human Rights Studies” di Universitas Oslo.

Sebelum Retno dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Luar Negeri Dewan Kerja antara lain Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda tahun 2012 – 2014, Dirjen Amerika dan Eropa. 2008 – 2012, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia pada tahun 2005 – 2008.

Pada Kamis (12/9/2024), Retno berpamitan dengan Komisioner I DPR yang merupakan rekan kerjanya. Retno dalam pertemuan tersebut mengatakan, “Ibu Ketua, pimpinan, anggota Komisi I yang sangat saya hormati. Hari ini merupakan hari terakhir rapat antara Kementerian Luar Negeri dan Komisi I DPR kali ini.”

Retno menambahkan, pemerintah dan DPR RI memperkuat dan mendukung agenda Indonesia dan internasional. “Saya mendapat kehormatan menjadi kapten diplomasi Indonesia selama 10 tahun. Pekerjaan ini akan segera berakhir.”

Sebagai warga negara biasa, Retno bertekad untuk terus memberikan bantuan kepada Indonesia. “Saya tidak akan pernah bosan untuk mencintai Indonesia, saya akan berusaha memberikan hal-hal baik untuk Indonesia dan saya yakin kalian juga akan melakukan hal yang sama,” kata Retno.

Pada 13 September 2024, Retno Marsudi dilantik sebagai Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Perairan. Penunjukan Retno bertujuan untuk memperkuat kerja sama dan upaya bersama dalam memajukan agenda air, termasuk memantau hasil Konferensi Air Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2023.

Retno mengatakan, dirinya akan mulai menjabat sebagai Perwakilan Khusus Sekjen PBB pada 1 November 2024, setelah mengundurkan diri sebagai Menteri Luar Negeri RI. Retno mengatakan, “Setelah masa jabatan saya sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia berakhir, saya akan resmi mulai bekerja pada tanggal 1 November 2024. Saya ucapkan Bismillah dan berkah.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours