Harga kakao kering di Lebak capai Rp110 ribu per kilogram

Estimated read time 2 min read

Rangkasbitung dlbrw.com – Harga kakao atau coklat kering di Kabupaten Lebak, Banten sejak bulan lalu mencapai Rp 110 ribu per kilo, mampu meningkatkan pendapatan ekonomi petani setempat. Tn. Ahmad (60), petani asal Warunggunung, Kabupaten Lebak, Minggu, mengatakan, “Kami lega setelah harga kakao kering mencapai Rp 110.000 yang sebelumnya hanya Rp 60.000 per kilo.”

Pekan lalu, ia menjual 50 kilogram kakaonya ke seorang pengepul di Kecamatan Laphong, Kabupaten Lebak.

Dari 50 kg, harganya 110 ribu rubel, dengan pendapatan 5,5 juta rubel.

Beliau mengatakan: “Saat ini kami telah mengeringkan 30 kilo kakao yang belum terjual.

Suhaeri (58), petani asal Kabupaten Lebak mengaku lega harga coklat kering naik menjadi Rp 110 ribu dari sebelumnya Rp 60 ribu per kilo.

Kenaikan harga kakao tentunya akan berdampak pada peningkatan pendapatan petani sehingga dapat membantu perekonomian rumah tangga.

Beliau mengatakan: “Kami menjual 2 unit kakao kering atau 200 kilogram yang bisa menghasilkan 22 juta dollar AS dengan harga 110 ribu kip per kilogram.

Samsudin, seorang pemetik kakao berusia 50 tahun dari Kecamatan Lamphong, mengatakan ia dan rekan-rekannya pergi ke Kabupaten Lebak untuk membeli kakao dan membeli kakao kering seharga $110.000 per kilogram.

“Semua coklat keringnya akan dibawa ke Lampung hingga mencapai 8 ton,” ujarnya.

Kepala Dinas Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan, produksi kakao di daerah tersebut mencapai 2.280 ton dari luas 5.752 hektare.

Pemerintah daerah meminta para petani untuk meningkatkan produksi kakao karena mampu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat.

Beliau mengatakan: “Kami berharap pengembangan pohon kakao dapat menjadi pusat pengentasan kemiskinan yang unggul.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours