Pemkab Kulon Progo tata kembali Pantai Trisik

Estimated read time 2 min read

Kulon Progo dlbrw.com – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, daerah istimewa Yogyakarta, memulihkan Pantai Trisik sebagai wisata pantai sekaligus agrowisata untuk dijadikan destinasi wisata utama di daerah tersebut.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPDA) Kulon Progo Aris Nugraha di Kulon Progo, Senin, mengatakan, Rencana Pengembangan Pantai Trisik ini sejalan dengan proyek Jembatan Pandansimo yang menghubungkan ruas Jalan Lintas Selatan (JJLS) antara Bantul dan Kulon Progo. .

Jembatan tersebut akan selesai dibangun pada tahun 2024 dan akan mendukung sektor pariwisata di Kowloon Progo.

“Jembatan Pandansimo akan menjadi pintu gerbang pertama menuju Kulon Progo dari arah timur, sehingga menjadi komitmen kami dalam mengelola kawasan Pantai Trisik,” kata Aris.

Ia mengatakan, ada rencana untuk mengembangkan pantai di ujung timur Kulon Progo ini sebagai destinasi wisata terpadu. Rencana pengembangan mengacu pada potensi yang ada di Pantai Trisik.

“Bagaimana mengembangkan TPI (pelelangan ikan), konservasi penyu dan pertanian di sekitar Pantai Trisik,” ujarnya.

Aris menjelaskan, pengembangan tersebut melibatkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sesuai dengan potensi Pantai Trisik di Kecamatan Banaran Kapnéwon Galur.

Seperti Dinas Pariwisata (DISPER) Pengelola Pariwisata dan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) mengembangkan pertanian sebagai agrowisata.

Selain itu, Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) akan membangun Pusat Pengelolaan Ikan (TPI). DKP Coulon Progo telah menyiapkan Desain Detail (DED) untuk skema ini.

Kawasan konservasi akan dipindahkan ke lokasi yang dianggap aman. Namun, masih dilakukan persiapan lokasi di kawasan pantai sesuai dengan upaya konservasi penyu.

“Konservasi penyu di Trisik juga menjadi perhatian kami yang kini terancam akibat erosi pantai,” ujarnya.

Sementara itu, pengelola Balai Konservasi Penyu “Abadi” di Pantai Trisika, Eddie Ulianto mengatakan, masyarakat sudah lama mengetahui bahwa pantai itu kotor. Pasalnya, kondisi pantai sangat kotor dengan tumpukan sampah.

Selain itu, erosi juga mengancam aktivitas termasuk kegiatan konservasi penyu di Pantai Trisik.

Oleh karena itu, ia menilai rekonstruksi Pantai Trisik perlu dilakukan agar segala aktivitas di dalamnya tetap terjaga.

“Penataan Pantai Trissic memerlukan dukungan banyak pihak untuk mengembangkan Pantai Trissic, termasuk menjaga kelestarian alam melalui konservasi penyu,” kata Éddy.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours