Baju Adat yang Dikenakan Presiden Jokowi Saat Pidato Kenegaraan dari Tahun ke Tahun

Estimated read time 5 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Presiden RI Joko Widodo kerap memanfaatkan pidatonya pada Sidang MPR yang digelar 16 Agustus lalu untuk memperkenalkan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia melalui berbagai jenis pakaian adat. Tradisi ini dimulai pada tahun 2017 dan menjadi salah satu pertunjukan yang dinantikan masyarakat Indonesia.

Jokowi telah menjadi presiden Indonesia sejak tahun 2014. Saat pidato kenegaraan pada tahun 2015 dan 2016, Jokowi mengenakan jas, bukan pakaian adat. Kebiasaan mengenakan pakaian adat saat pidato kenegaraan Jukova dimulai pada tahun 2017.

Berikut daftar pakaian adat yang dikenakan Jokowi selama menjabat di pidato publik yang dihimpun dari Pusat Data Republik:

1. Pakaian Adat Bugis (2017)

 

Pada Sidang Tahunan MPR tahun 2017, Presiden Jokowi memilih pakaian adat Bogis asal Sulawesi Selatan. Bugis adalah tempat kelahiran Yusuf Kal yang menjabat wakil presiden saat itu. Sedangkan Yusuf Kala yang saat itu menjabat Wakil Presiden Indonesia mengenakan pakaian adat Jawa yang dikenakan Presiden Jokowi. Kepala Administrasi Kepresidenan (KSP) Teten Maduki kemudian menjelaskan, ide pertukaran pakaian adat merupakan gagasan Jukawa.

Menurut desainer Tutti Adib, ini ide bagus. Hal ini menunjukkan keberagaman kesatuan, kekompakan dan kekompakan dalam penyelenggaraan negara. Keren banget, ujarnya saat dihubungi dlbrw.com, Rabu (16/8/2017).

Ia menilai pertukaran pakaian adat merupakan tanda saling menghormati. Artinya, seseorang yang berasal dari Pulau Jawa misalnya, tidak boleh hanya mengenakan pakaian daerahnya saja. Wanita yang merupakan desainer pribadi Ibu Negara Iriana Jokowi ini mengatakan, “Kita juga bisa memakai baju adat dari daerah lain. Supaya kita tahu ragam baju adat yang ada di Indonesia.”

2. Pakaian Adat Aachen (2018)

 

Jokowi mengenakan jas saat berpidato di tahun 2018. Namun di hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia, Jokowi mengenakan pakaian adat Aceh, kemeja Meukeus, dan selendang di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/8/2018).

 

Dikatakannya, Indonesia mempunyai tradisi dan pakaian adat yang berbeda-beda, sehingga banyak pilihan pakaian yang bisa dikenakan di HUT kemerdekaan tahun ini. “Negara kita punya banyak tradisi dan ada ratusan, mungkin ribuan kostum tradisional, jadi pilihannya banyak dan kami memilih ini,” ujarnya.

 

3. Pakaian Adat Suku Sasak (2019)

 

Jokowi mengenakan pakaian adat suku Sasak, Nusa Tongara Barat (NTB) berwarna coklat keemasan saat menghadiri rapat gabungan DPR dan DPD RI, Jumat (16/8/2019). Pakaian Jokowi dilengkapi dengan jilbab ‘sapuk’ dan keri yang disampirkan di dada. Sementara Ibu Negara Iriana Widodo mengenakan blus berwarna putih dengan ikat pinggang batik bermotif coklat, rambutnya diikat sanggul.

Dalam pidatonya pada Rapat Tahunan MPR RI 2019, Presiden menyampaikan bahwa Indonesia adalah rumah bagi warga negara yang berbeda agama, ras, dan suku yang hidup rukun. Katanya: Seluruh anak bangsa dapat berjuang, bergerak dan berjuang mewujudkan impian dan cita-citanya dalam pembangunan bangsa.

4. Baju Adat Suku Sabu (2020)

 

Pada Jumat pagi (14/8/2020), Jokowi menghadiri Rapat Tahunan MPR dan Rapat Gabungan DPR dan DPD Tahun 2020 di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD Jakarta. Saat tiba, Presiden terlihat mengenakan pakaian adat suku Sabu di Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Pakaian adat suku Sabu memiliki desain yang simpel namun tetap stylish. Dominasi warna natural seperti hitam, putih, dan coklat merupakan hal biasa. Setiap unsur pada pakaian adat suku Sabo mempunyai makna filosofis yang mendalam terkait dengan kehidupan sehari-hari, alam dan spiritualitas masyarakat Sabo.

Rapat tahunan kali ini berbeda dengan rapat tahunan sebelumnya. Rapat tahunan tersebut digelar bersamaan dengan Rapat Gabungan DPR RI dan DPD RI serta Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyampaikan RAPBN 2021. 

5. Pakaian Adat Badui (2021)

 

Pakaian adat suku Kank atau suku primitif asal Kabupaten Lebak, Banten, menjadi pilihan Jokowi pada rapat tahunan MPR, Senin (16/08/2021). Presiden mengenakan atasan atau blus hitam dan celana hitam serta memiliki lencana merah putih di dada kiri. Ia juga mengenakan kaos biru hitam, sandal biru, dan tas rantai anyaman berwarna coklat.  

Orang Badui biasanya memakai telekong yaitu ikat kepala yang kadang disebut canter atau ram. Ikat kepala ini ditenun oleh masyarakat Badui. Sedangkan Kutung adalah kemeja putih lengan panjang tanpa kerah yang disebut juga Jamung Sansang.

Sejarawan Asep Kambali mengatakan, pakaian yang dikenakan Jokowi pada rapat tahunan MPR merupakan pakaian adat suku Badoui Luar. Pasalnya gaun itu berwarna hitam dan kancingnya tertutup rapi.

“Salah satu versi pakaian adat yang dikenakan Pak Yukawi dikenal dengan nama jameng hydeong. Kepada dlbrw.com, Asp, Senin (16/8/2021), kain yang dikenakan Pak Jokawi merupakan baju adat luar khas Badui atau panamping Badui.

 

 

6. Pakaian Adat Bangka Belitung (2022)

 

Jokowi mengenakan pakaian adat Bangka Belitung berwarna hijau dengan motif ranting bambu saat menghadiri Rapat Tahunan MPR-RI dan Rapat Gabungan RI-DPD RI 2022 di Kompleks Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa (16/8/2022). Motif batang bambu melambangkan keharmonisan dan warna hijau dipilih karena menyampaikan filosofi kesejukan, harapan dan pertumbuhan.

7. Pakaian Adat Maluku Tanimbar (2023)

 

Pada Rabu (16/08/2023), Jokowi mengenakan tanimbar adat Maluku, sedangkan Ibu Negara mengenakan kebaya kuning.

Melansir Setkab.go.id, pakaian adat Bugis yang dikenakan presiden terdiri dari songkuk Bugis berwarna emas dan sarung bernuansa oranye dan merah anggur.

8. Pakaian Adat Betawi (2024)

 

Pada Rapat Tahunan MPR RI 2024 dan Rapat Gabungan DPR-DPD RI 2024, Jokowi mengenakan pakaian adat bangsawan Batawi bernama Ujung Serong.

Wakil Kepala Staf Presiden Kedua Abtenago Tarigan menjelaskan, pakaian adat Batawi yang dikenakan Presiden Jokowi merupakan simbol apresiasi Presiden terhadap Jakarta sebagai ibu kota pada pidato kenegaraan terakhirnya. Tahun ini masa jabatan presiden Jokawa berakhir setelah 10 atau dua periode menjabat sebagai kepala pemerintahan.

Presiden memaknai pakaian adat Batawi sebagai simbol rasa terima kasih kepada Kota Jakarta yang resmi menjadi ibu kota sejak tahun 1966, kata Abet Ngo dalam siaran pers, Jumat (16/8/2024).

Busana Ujung Serong yang dipilih Presiden Jokowi juga mencerminkan nilai-nilai kerendahan hati, ketaqwaan pada agama, kekuatan dan kebijaksanaan. Abtenago mengatakan, perhiasan tersebut melambangkan warna dan corak yang tegas dan berani, serta kearifan yang sangat dijunjung tinggi dalam budaya Betawi.

“Batawi menunjukkan wajah Indonesia jauh sebelum Indonesia merdeka, karena kuatnya akulturasi budaya berbagai suku di Indonesia,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours