Mpox Bisa Picu Komplikasi yang Mengancam Jiwa, Jangan Anggap Sepele

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Cacar monyet atau dalam bahasa medis dikenal dengan Mpox (Monekeypox) sering dikaitkan dengan ciri khas ruam pada kulit. Namun penyakit ini dapat menimbulkan beberapa komplikasi serius yang dapat mengancam nyawa.

Presiden Persatuan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski), dr. Hanny Nilasari mengatakan Mpox bisa menimbulkan beberapa komplikasi, misalnya sepsis akibat demam yang menyebabkan peradangan di seluruh tubuh. Hanny menjelaskan, komplikasi lokal berupa nyeri atau gatal pada area yang terinfeksi atau pada area kulit, atau bisa juga terjadi gangguan menelan jika terjadi pada area mulut atau area yang digunakan untuk menelan.

“Pada area sekitar mata, terkadang kita menemukan beberapa pasien yang memiliki kelainan pada selaput lendir mata. Hal ini juga dapat mengakibatkan infeksi jangka panjang sehingga manifestasi kelainan kulit atau kelainan mata dapat menjadi cukup serius. komplikasi yang menyebabkan kebutaan,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Dikatakannya, Mpox merupakan penyakit menular yang ditularkan dari hewan ke manusia dan juga dari manusia ke manusia. Manifestasinya, kata dokter, adalah munculnya kelainan pada kulit.

Jadi gejala awalnya kelainan kulit, tapi didahului gejala lain. Gejala lainnya demam, lalu mual, lalu nyeri otot, lalu ada gejala subjektif lainnya, ujarnya.

Setelah itu kelainan kulit terlihat hampir mirip dengan kelainan kulit lainnya sehingga terkadang masyarakat tidak terlalu menyadari atau mengenali penyakit tersebut. Ia mengatakan, pada kasus kelainan yang sangat serius, misalnya komplikasi syok septik, infeksi yang sangat serius akan berdampak pada seluruh tubuh dan mencapai otak, serta kemungkinan besar dapat menyebabkan kematian.

“Tetapi angka kematiannya tidak tinggi, hanya tercatat kurang dari 0,1 persen pada epidemi tahun 2022,” ujarnya.

Jika memiliki daya tahan tubuh yang baik, katanya, tidak perlu khawatir karena tubuh bisa melawan Mpox. Namun, kata Hani, tetap perlu waspada karena infeksinya bisa menjadi serius dalam kondisi khusus, terutama pada orang yang imunitasnya sangat rendah.

Menurutnya, pencegahan lebih baik sehingga masyarakat harus mengetahui cara penularan penyakit tersebut. Dia menyebutkan sejumlah faktor risiko, termasuk kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi, petugas kesehatan yang merawat pasien Mpox, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki lain.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya hidup bersih dan sehat, menjaga imunitas tubuh dengan makanan sehat dan bergizi, menjalani pola hidup bersih, melakukan deteksi dini, membatasi jumlah pasangan seksual, dan menggunakan alat pelindung diri bagi petugas kesehatan. “Jadi sekarang Kemenkes juga sudah punya vaksin, vaksin itu bisa digunakan untuk kelompok risiko, agar tidak terpapar, tidak tertular,” ujarnya.

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours