Hindari Kebutaan Akibat Katarak, Cek Mata dengan Pemeriksaan Rutin

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Kesadaran masyarakat terhadap pengendalian sumber harus ditingkatkan. Dr. Ahmad Ashraf Amalius, MPH, M.Kes, SpM(K), dokter spesialis mata jebolan Universitas Hasanuddin, mengatakan pemeriksaan mata bisa mencegah meningkatnya angka kebutaan katarak di Indonesia.

“Dia tidak sadar karena pengaburannya lambat, sehingga tidak sadar penglihatannya berubah, dan lain halnya jika penglihatannya tiba-tiba kabur,” kata Ahmad yang mengikuti diskusi online Bulan Peduli Katarak. , di Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Ia mengatakan masyarakat harus mewaspadai perubahan pada penglihatannya, seperti penglihatan kabur, bayangan melingkar, atau penglihatan kabur. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa kondisinya tidak normal dan sering menunda pengobatan karena merasa masih bisa beraktivitas.

Selain itu, Ahmad mengatakan masyarakat masih takut menjalani operasi katarak karena adanya anggapan atau mitos yang melingkupinya, serta kendala biaya dan jarak untuk mengakses layanan kesehatan. “Banyak orang yang salah mengira bahwa katarak kebutaan adalah proses alami yang tidak bisa diobati lagi sehingga mereka lebih memerhatikannya, padahal itu adalah kondisi yang bisa diobati dengan operasi,” kata dokter tersebut. Ketua Seksi Pengobatan Kebutaan Katarak (SPBK) Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami).

Ahmad mengatakan operasi katarak merupakan solusi yang sangat direkomendasikan bagi mereka yang menderita katarak tahap awal atau katarak ringan hingga katarak permanen. Melalui intervensi bedah, hal ini membantu menurunkan angka kebutaan katarak di Indonesia yang kini mencapai 1,8 persen, menurut studi Rapid Assessment of Preventable Blindness (RAAB) yang dilakukan Badan Internasional untuk Pencegahan Kebutaan bersama Organisasi Kesehatan Dunia. 2016-2017 Menurut Ahmad, operasi dianjurkan bagi orang yang berusia di atas 50 tahun untuk meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan produktivitas.

Menurutnya, perlu adanya kerja sama dari berbagai sektor mulai dari masyarakat, swasta hingga masyarakat sipil untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko kebutaan akibat katarak dan mencegah gelombang pasang katarak yang setiap tahun akan meningkat jika tidak dicegah. . “Dukungan kebijakan pemerintah diperlukan, termasuk pengadaan dan distribusi tenaga kesehatan serta peningkatan fasilitas yang kurang terlayani melalui pengelolaan penyakit yang lebih baik,” kata Ahmad.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours