5 Masalah pada Kulit yang Tak Disadari saat Anda Terbang dengan Pesawat

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Pernahkah Anda memikirkan apa yang terjadi pada kulit saat Anda terbang di ketinggian 36.000 kaki? Jika tubuh Anda nyaman, jelas hal serupa tidak terjadi pada kulit Anda.

Saat Anda terbang dengan pesawat, kulit Anda mulai mengalami “kerusakan”. Suhu kabin yang rendah, kering, dan berubah-ubah dapat mengeringkan lapisan kulit, meningkatkan produksi minyak, dan menyebabkan timbulnya jerawat pada kulit.

Namun jangan khawatir, tidak ada masalah yang tidak bisa diatasi. Tentu saja, untuk mempertimbangkan hal ini sebelum terbang, Anda perlu mengetahui dan berhati-hati agar tidak merusak kulit Anda.

Dermatologis di seluruh dunia telah memberikan banyak rekomendasi. Berikut detailnya untuk Anda.

1. Kekeringan Menurut dokter kulit Rina Allawh dari Montgomery Dermatology, AS, ketika ada udara dingin dan kering di dalam pesawat, kulit kita mengering dan “berair” untuk melembabkan. Normalnya, kulit kita terasa nyaman saat kelembapan antara 40 dan 70%. Namun kejadian di dalam kabin pesawat hanya sekitar 20%. Jadi bisa dibayangkan bagaimana kondisi ini bisa menyebabkan kulit kering.

Untuk mengatasinya, selain minum air putih, gunakan pelembab sebelum naik pesawat. Produk perawatan kulit ini tidak hanya menjaga kelembapan kulit, tetapi juga mengurangi iritasi.

Carilah produk yang mengandung asam hialuronat. Asam hialuronat merupakan molekul gula pada kulit yang memiliki kemampuan mengikat air. Sebaliknya, jangan menggunakan face mist di dalam mesin, karena air akan menguap dari kulit dan mengeringkan kulit.

2. Terpapar sinar matahari Menurut dokter kulit Dove, Mona Goharan, berada di udara berarti dekat dengan sinar matahari. Faktanya, jendela dan kusennya tidak terlindungi dari sinar UV sehingga tidak ada perlindungan dari sinar matahari. Untuk mencegah sinar UV merusak kulit Anda, gunakan tabir surya dengan SPF tinggi sebelum dan selama penerbangan.

3. Berminyak Saat kulit kering, produksi minyak meningkat. Jasmine Ruth Yuvarani, terapis kecantikan di Nexus Clinic, mengingatkan bahwa produksi minyak berlebihan bisa memicu timbulnya jerawat. Oleh karena itu, disarankan agar Anda membawa sedikit pelembab bebas minyak di dalam tas dan menggunakannya setiap kali kulit terasa kering.

4. Jerawat yang muncul sebelum penerbangan, seperti berjalan kaki ke bandara, gangguan lalu lintas atau rasa lelah setelah mengemas barang bawaan, bisa membuat tubuh lelah dan stres. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kadar hormon kortisol meningkat yang kemudian menimbulkan gejala jerawat.

Dokter kulit Mona Gohara menyarankan saat Anda bangun dan duduk di pesawat, rileks sejenak lalu tarik napas dalam-dalam. Ada baiknya jika Anda menggunakan minyak aromaterapi saat ingin terbang. Oleskan minyak di bawah telinga lalu hirup. Istirahat dan relaksasi dapat menekan hormon kortisol sehingga jerawat dapat dicegah.

Selain itu, menurut dokter kulit Rina Allawh, menyandarkan wajah pada sandaran kepala pesawat dapat membuat kulit meradang sehingga menimbulkan jerawat. Untuk itu, Anda disarankan untuk tidak menyandarkan wajah pada tempat yang kotor. Untuk berjaga-jaga, ingatlah untuk membawa tisu basah di dalam tas agar Anda bisa segera membersihkan kulit jika terasa kotor.

5. Kantong mata muncul Menurut Jasmine Ruth Yuvaran, duduk dalam waktu lama di pesawat dapat mengganggu sirkulasi darah yang akhirnya berujung pada terbentuknya kantung mata. Anda pasti tidak ingin meninggalkan pesawat dengan tas dan mata hitam, bukan? Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk bangkit dari tempat duduk dan berjalan mengelilingi area tempat duduk dari waktu ke waktu.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours