Komplotan Penipu Modus Pinjam ke Bank dengan Sertifikat Palsu Dibekuk Polisi

Estimated read time 2 min read

BANTUL – Polisi menangkap komplotan penipu beranggotakan tiga orang yang meminjam uang ke bank dengan bantuan sertifikat dan surat palsu. Dalam aksinya tersebut, pelaku berhasil mengumpulkan puluhan juta uang ilegal yang dihasilkan dari penipuan tersebut.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sewon, AKP Rudiana mengatakan, ketiga anggota kelompok kriminal yang ditangkap itu berinisial DV (40), warga Pasuruan, Jawa Timur; DAP (34), warga Rembang, Jawa Tengah, sebagai dalang penipuan; dan AVJP (34 warga di Candisari, Semarang, Jawa Tengah.

DV dibantu oleh dua orang temannya, DAP dan AVJP, untuk memalsukan identitas dan klaimnya. Permohonan tersebut menggunakan identitas berupa KTP, KK, NPVP dan SHM palsu, kata AKP Rudiana dalam jumpa pers di lokasi. Mapolres Bantul pada Selasa (25/06/2024).

AKP Rudiana menjelaskan, kronologi kejadian ini bermula saat pelaku DV alias Ishak Handoko mengajukan pinjaman ke bank swasta di Kapanevon Sevon pada 3 Juni 2024 untuk menambah modal usaha.

Selanjutnya pada 12 Juni 2024, bank menerima permintaan pinjaman dari DV sebesar Rp50 juta. Dengan uang tersebut mereka memberikan kompensasi kepada DAP dan AVJP masing-masing sebesar Rp 2,5 juta.

Berdasarkan keterangan DV, sisa Rp 40 juta digunakan DV untuk pembelian suku cadang mobil,” jelasnya.

Sementara itu, Rudiana mengatakan, cara DV memalsukan dokumen adalah dengan menyewa rumah di kawasan Sedayu. DV mengaku akan memanfaatkan lokasi itu untuk berbisnis dengan pemilik gedung.

“Jadi caranya DV meminta fotokopi sertifikat bangunan, NPVP, IMB dan dokumen lainnya.” “Setelah itu surat-suratnya dipalsukan,” ujarnya.

Rudiana mengatakan, surat-surat tersebut kemudian dipalsukan menggunakan bahan yang sebelumnya dibeli DV dari toko online atas nama Ishak Handoko. “Siapa pun yang mengerjakan DV mengalahkannya sendiri. Cara belajarnya dari YouTube,” ujarnya.

Diketahui, pelaku melakukan kejahatan serupa tidak hanya di wilayah Bantula, tetapi juga di beberapa bank di wilayah Yogyakarta. Polisi saat ini mengaku masih melakukan penyelidikan.

Selain Bantul, ada empat bank di wilayah Yogyakarta dan Sleman yang juga menjadi sasaran penipuan, kata Rudiana.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours