Bahaya Asap Rokok dan Polusi Udara untuk Kulit Bayi

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Asap rokok dan polusi udara di kota-kota besar disebut-sebut dapat mengganggu kesehatan kulit anak hingga menyebabkan iritasi. Dokter anak Dr Dimple Nagrani mengatakan radikal bebas akan berpindah ke kulit bayi.

“Bisa menyebabkan kulit gatal, bisa menyebabkan iritasi kulit, sehingga tidak hanya menyebabkan asma yang kita sebut sebagai perokok pasif,” kata dokter lulusan Universitas Indonesia itu dalam acara diskusi kesehatan kulit di Jakarta, Jumat. (26.7.2024).

Dimple mengatakan radikal bebas seperti asap rokok dan polusi udara dapat menyebabkan bakteri baik kulit berubah menjadi bakteri jahat dan menyerang pelindung kulit bayi. Bahkan anak-anak pun mudah sakit karena kulit yang rusak menyebabkan pori-pori membesar sehingga kuman dan bakteri mudah masuk ke dalam tubuh.

Selain kebiasaan merokok, kebiasaan memilih sabun yang busanya banyak pun tidak mempengaruhi kebersihan kulit. Busa yang banyak, kata Dimple, tidak menjamin tubuh anak bebas kuman. Itu sebabnya orang tua harus memperhatikan pemilihan sabun bayi yang tidak terlalu banyak busanya agar kulitnya tetap sehat.

“Untuk membersihkannya tidak perlu busa, kita tahu untuk anak kecil banyak produk yang tidak terlalu banyak busanya dan bisa menjaga kesehatan kulit, jadi itu juga harus diperhatikan,” ujarnya.

Dari segi kebiasaan mandi, Dimple juga menganjurkan dua kali sehari dengan air dingin atau hangat dan tidak mandi terlalu sering dalam sehari karena dapat menghilangkan minyak alami kulit. Jika Anda melihat anak Anda menggaruk-garuk badan, sebaiknya jangan langsung memberinya obat anti gatal. Pastikan untuk menghilangkan penyebab gatal dari produk yang digunakan, lingkungan dan makanan.

Namun, jika anak Anda terus menggaruk hingga mengganggu waktu tidur dan mengamuk, Dimple menyarankan untuk membawanya ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut. “Kulit merahnya sepertinya tidak kunjung hilang dengan menggunakan produk, tunggu tujuh hari, malah semakin parah, perlu ke dokter untuk mendapat pertolongan lebih lanjut,” kata Dimple.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours